Kompas TV lifestyle kesehatan

Spesialis Kesehatan Jiwa Ungkap Penyebab Perokok Sulit Berhenti dan Cara Mengatasinya

Kompas.tv - 28 Mei 2024, 14:06 WIB
spesialis-kesehatan-jiwa-ungkap-penyebab-perokok-sulit-berhenti-dan-cara-mengatasinya
Ilustrasi berhenti merokok larangan merokok. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Merokok merupakan kebiasaan buruk yang sulit untuk ditinggalkan bagi sebagian besar perokok.

Menurut Spesialis Kesehatan Jiwa yang juga anggota Kelompok Staf Medis (KSM) Psikiatri Fitri Dona Nainggolan,  sulitnya berhenti merokok disebabkan oleh perubahan yang terjadi dalam tubuh dan psikologi seseorang.

"Kenapa menjadi susah untuk berhenti merokok? Karena seseorang yang sudah berhenti merokok itu, awalnya dia merasa nyaman, rileks dengan merokok. Namun, mulai ada perasaan tidak nyaman di tubuhnya ketika tidak merokok, seperti ada ketegangan, emosinya jadi sensitif dan mudah marah," ungkap Dona dikutip dari Antara, Selasa (28/5/2024).

Dona menyatakan bahwa minggu keempat biasanya menjadi periode yang paling menantang bagi banyak individu yang berusaha berhenti merokok.

Baca Juga: Viral Video 4 Perempuan Minum Miras dan Merokok di Kantor Polisi

Penelitian menunjukkan bahwa 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan pada minggu ini.

Hal ini disebabkan oleh berbagai tantangan besar, yang berasal dari dorongan internal serta pengaruh dari lingkungan sekitar mereka.

“Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang berhenti merokok akan mengalami kekambuhan lagi pada minggu keempat,” ungkapnya.

Oleh karena itu, penting bagi mereka yang ingin berhenti merokok untuk mengenali pemicu-pemicu yang mendorong kebiasaan tersebut.

Pemicu ini bisa berasal dari dalam diri sendiri, seperti kecenderungan merokok saat merasa bosan atau dalam situasi tertentu, dan juga bisa datang dari lingkungan sekitar, seperti teman-teman yang merokok.

Untuk mengatasi keinginan merokok, Dona menyarankan agar keinginan tersebut dialihkan dengan melakukan aktivitas positif lainnya.

Baca Juga: Studi Ungkap Perokok Vape Berisiko Terpapar Timbal dan Uranium yang Berbahaya bagi Otak

Contohnya, bisa dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, atau bercengkerama dengan keluarga dan teman. Jika menghadapi kesulitan yang serius, individu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis adiksi untuk mendapatkan bantuan profesional.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x