Kompas TV lifestyle kesehatan

Bayi Meninggal di Sukabumi Diduga Imunisasi Ganda, Ini Respons Kemenkes

Kompas.tv - 2 Juli 2024, 12:31 WIB
bayi-meninggal-di-sukabumi-diduga-imunisasi-ganda-ini-respons-kemenkes
Ilustrasi pemberian imunisasi bayi. (Sumber: SHUTTERSTOCK/Atiwat Witthayanurut)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Iman Firdaus

Laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, menunjukkan menerima kombinasi vaksin sekaligus tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis.

Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampak pemberian berbagai kombinasi vaksin. Vaksin yang direkomendasikan terbukti efektif jika dikombinasikan maupun secara disuntikkan tunggal.

Terkadang kombinasi vaksin tertentu yang diberikan bersamaan dapat menyebabkan demam. Akan tetapi, kondisi ini bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Dikatakan Prima, manfaat imunisasi ganda di Indonesia antara lain memberikan perlindungan secepat mungkin. Imunisasi diberikan tepat waktu secepat mungkin untuk melindungi anak pada usia yang rentan. Selain itu, pemberian beberapa imunisasi secara bersamaan mengurangi jumlah kunjungan sehingga orangtua dan anak tidak perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan.

"Imunisasi ganda mengurangi trauma pada anak, terutama kecemasan dan rasa sakit yang dirasa anak saat penyuntikan," katanya.

Selain itu, vaksinasi ganda juga meningkatkan efisiensi dan cakupan petugas kesehatan memiliki waktu untuk melakukan imunisasi ke lebih banyak anak, serta program kesehatan lainnya.

Seperti diketahui Bayi berinisial MK yang baru berusia dua bulan 28 hari meninggal usai diimunisasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga: Sedang di Luar Negeri, Anies Baswedan dan Bambang Sudibyo Tak Hadiri Rapat Bahas Pendidikan di DPR

Ibu bayi, Deara Wulandari (27) menceritakan bahwa anaknya meninggal tak lama setelah mendapat imunisasi dengan empat varian vaksin antigen sekaligus, pada Selasa (11/6/2024).

Kronologi Imunisasi ini dilakukan di Puksesmas Sukakarya, Kota Sukabumi.

"Anak saya ketinggalan imunisasinya dari satu bulan setelah lahir belum pernah imunisasi. Jadi kata bidan disuntiknya dua, BCG dan DPT, terus yang ditetes ke mulut 2 macam. Sesudah cek suhu tubuh dikatakan normal sama bidan, lanjutlah penyuntikan," kata Deara pada awak media di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (14/6/2024).


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x