JAKARTA, KOMPAS.TV - Aktris Prilly Latuconsina sempat mengungkapkan bahwa dirinya berhasil turun berat badan hingga 12 kilogram karena menerapkan pola makan clean eating.
Dikutip dari Kompas.com, clean eating membuat perempuan yang dikenal lewat sinetron Ganteng-Ganteng Serigala itu turun berat badan dari 49 kilogram menjadi 37 kilogram.
Melalui akun TikTok @prillylatuconsina15, Kamis (4/7/2024), Prilly mengatakan dirinya hanya minum secangkir kopi hitam pada pagi hari, kemudian makan sayur dan protein dari telur saat siang hari. Prilly juga mengonsumsi buah lontar sebagai camilan, serta menyantap nasi saat makan malam.
"Selamat mencoba. Aku melakukan diet ini SETAHUN ya, jadi gak instan dan bertahap," tulisnya dalam unggahan tersebut.
Lalu, apa yang dimaksud clean eating? Ketahui faktanya.
Berikut sejumlah fakta tentang clean eating:
1. Makan makanan minim proses
Melansir situs Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, clean eating adalah jenis pola makan dengan memilih makanan yang belum melalui banyak proses pengolahan alias minim pengolahan, artinya makan saat masih fresh.
Dengan begitu, makanan yang dikonsumsi masih segar dan belum banyak kehilangan nutrisi. Adapun beberapa sumber makanan alami minim pengolahan seperti buah, sayur, protein nabati, kacang-kacangan, dan minyak nabati.
2. Menghindari makanan olahan
Seperti dijelaskan sebelumnya, pelaku clean eating lebih banyak mengonsumsi makanan minim pengolahan. Untuk itu, dokter spesialis ilmu gizi klinik Johanes Chandrawinata menjelaskan, beberapa makanan yang dihindari termasuk sosis, kornet, daging asap, tepung, gula, pemanis buatan, serta makanan yang diawetkan.
Makanan yang mengandung zat warna, perasa buatan, lemak jenuh dan lemak trans juga harus dihindari.
3. Menyehatkan tubuh dengan makanan padat nutrisi
Dilansir dari Mayo Clinic Health System, clean eating menyehatkan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan padat nutrisi. Makanan alami akan memberikan vitamin dan mineral yang berlimpah, protein berkualitas tinggi, dan lemak sehat, yang meningkatkan kesehatan jantung dan otak, membantu manajemen berat badan, membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, dan meningkatkan tingkat energi.
4. Bisa tetap mengonsumsi sumber hewani
Daging menawarkan protein, zat besi, dan vitamin B12. Pola makan clean eating memungkinkan kita tetap mengonsumsi sumber makanan hewani tetapi dalam bentuk utuh, bukan olahan tinggi sodium dan mungkin mengandung pewarna serta pengawet buatan. Jika memungkinkan, kita juga bisa memilih sumber protein ramah lingkungan demi mendukung clean eating, seperti dilansir dari Eating Well.
Ikan dan kerang-kerangan, misalnya, dapat menjadi sumber protein yang sangat sehat dan banyak ikan yang mengandung lemak omega-3 yang menyehatkan jantung. Telur juga bisa menjadi pilihan yang tepat dan jangan lewatkan kuning telurnya.
Sebab, kita akan kehilangan protein ekstra dan nutrisi yang tidak ditemukan dalam putih telur. Kacang-kacangan dan biji-bijian juga merupakan pilihan yang baik untuk sumber protein nabati. Pastikan untuk mencari pilihan yang lebih rendah sodium jika memungkinkan.
5. Belum tentu menyehatkan
Ada banyak pola makan yang bisa diterapkan demi tetap sehat. Menerapkan clean eating belum tentu cocok bagi semua orang dan malah belum tentu menyehatkan bagi mereka.
Melansir Medical News Today, beberapa orang dapat mengembangkan obsesi untuk menemukan makanan paling bersih sampai-sampai secara mental atau fisik menghukum diri sendiri jika makan sesuatu yang mereka tidak yakini bersih.
Beberapa ahli medis menyebutnya sebagai orthorexia nervosa, atau gangguan makan yang melibatkan obsesi tak sehat pada makanan sehat.
Menurut sebuah artikel di jurnal Social Science & Medicine, banyak pola makan clean eating yang berada di bawah bendera orthorexia.
Meskipun orang dengan orthorexia nervosa mungkin mengonsumsi makanan sehat, namun fiksasi mereka pada makanan tersebut tidak sehat. Beberapa orang mungkin mulai mengisolasi diri dari orang lain karena begitu fokus pada diet mereka dan takut dikritik oleh mereka yang tidak mengikuti diet tersebut.
Jika seseorang sudah mengadopsi sikap yang tidak sehat terhadap makan, maka penting untuk menemui dokter dan berkonsultasi diet apa saja yang cocok untuk masing-masing individu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.