JAKARTA, KOMPAS.TV- Garam biasanya digunakan sebagai penambah cita rasa pada masakan. Namun tidak sekedar menambah rasa, garam mengandung natrium dan sodium yang bermanfaat bagi tubuh.
Mineral yang terkandung dalam garam bermanfaat untuk membantu mengatur cairan tubuh, mempertahankan transmisi saraf, dan kontraksi otot. Meski diperlukan oleh tubuh, kebanyakan garam atau overdosis garam, juga dapat berbahaya bagi kesehatan seseorang.
Kementerian Kesehatan (Kemkes) Republik Indonesia menganjurkan konsumsi natrium tidak lebih dari 2.000 mg atau setara satu sendok teh garam per hari.
Overdosis garam dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung, hingga kanker. Kadar natrium yang terlalu tinggi dalam tubuh juga akan menimbulkan gejala-gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: 5 Manfaat Terapi Garam untuk Kesehatan, Termasuk Mengatasi Masalah Kulit
Dikutip dari WebMD, berikut sejumlah tanda-tanda tubuh overdosis garam.
1. Perut kembung
Kembung adalah salah satu tanda yang muncul akibat overdosis garam. Kembung dapat terjadi ketika tubuh menahan cairan (retensi cairan), mengakibatkan lebih banyak cairan yang menumpuk.
Kembung dapat membuat perut terlihat buncit dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
2. Sering buang air kecil
Tanda umum akibat overdosis garam selanjutnya adalah sering buang air kecil. Keinginan buang air kecil ini bisa saja timbul di malam hari atau di saat tidur.
Sering buang air kecil juga dapat menjadi tanda infeksi saluran kencing (ISK), diabetes tipe 2 atau kemih yang terlalu aktif.
3. Sering merasa haus
Rasa haus menjadi tanda tubuh overdosis garam. Rasa haus disebabkan konsentrasi darah mulai naik dipicu peningkatan zat terlarut, termasuk natrium, kemudian otak dan ginjal mulai bekerja untuk memulihkan keseimbangan.
Hormon antidiuretik diaktifkan sehingga tubuh menahan cairan untuk mengencerkan lonjakan natrium. Sebuah studi pada Desember 2016 menyebut dalam proses ini, sinyal saraf dapat memberikan sinyal sensasi haus.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : WebMD
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.