Kompas TV nasional peristiwa

Otsus Papua Tak Berakhir, Ada yang Menggembirakan dan Mengecewakan

Kompas.tv - 14 Agustus 2020, 15:18 WIB
otsus-papua-tak-berakhir-ada-yang-menggembirakan-dan-mengecewakan
Diskusi Webinar KOMPAS TV bertajuk Otonomi Khusus Papua dan Kesejahteraan Orang Asli Papua, Kamis malam (13/8/2020). (Sumber: Screenshot)
Penulis : Fadhilah

Otsus Tak Berakhir

Sementara Dekan Fakultas Hukum Universitas Cendrawasih Hendrik Krisifu mengingatkan bahwa masyarakat Papua jangan keliru memaknai otsus. Menurutnya, otsus itu tidak akan berakhir pada tahun depan.

"Undang-Undang Otsus itu sebanyak 78 pasal, tidak ada satu pasal pun yang menyatakan akan berakhir tahun 2021. Yang jelasnya di pasal 34 ayat 6, yang berakhir tahun 2021 adalah dana otonomi khusus. Itu dulu satu pemahaman dulu," terangnya.

"Jadi jangan bikin kebingungan kepada masyarakat bahwa otsus itu akan berakhir. Itu keliru, yang berakhir itu dana otonomi khusus pada pasal 34 ayat 6. Dana otonomi khusus berakhir tahun depan sedangkan otonomi khususnya terus berlanjut," sambungnya.

Dia menilai bahwa sejauh ini pelaksanaan otsus memang ada yang menggembirakan, tapi ada juga yang mengecewakan. Otsus itu ada hal-hal yang berhasil dan pula yang gagal.

Dia mencontohkan pelaksanaan otonomi khusus dalam hal pembentukan partai politik. "Memang ada diskriminasi, karena di Aceh bisa bikin partai politik lokal. Lah kita di Papua kenapa tidak bisa? Kita sama kok, Sabang Merauke sama punya sejarah," terangnya.

Baca Juga: Kepemimpinan Papua Bangun Indonesia: Pintar Saja Tak Cukup, tapi juga Berkarakter

Kemudian soal evaluasi otsus juga tidak dipublikasikan ke masyarakat. Padahal masyarakat perlu tahu dan supaya bisa menjadi kontribusi semua orang.

"Pemerintah tidak transparan dalam melakukan evaluasi-evaluasi yang pernah mereka lakukan sehingga ya itu tidak menjadi gambaran tentang otonomi khusus di Papua," tegasnya.

Meski demikian, dia mengakui bahwa otsus juga membuahkan hasil positif. "Kita harus akui juga hasil otsus pasti ada. Banyak daerah pemekaran, karena otonomi khusus itu jadi ada pemekaran-pemekaran di Papua," jelasnya.

"Jadi pelaksanaan otsus memang ada yang berhasil dan ada juga yang gagal. Ada yang memang menggembirakan ada pula yang mengecewakan," sambungnya lagi.

Diketahui, pada webinar tersebut juga dihadiri Musisi Papua Edo Kondologit; Staf khusus Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar; serta tokoh masyarakat di Merauke, John Gluba Gebze.

Baca Juga: Ratusan Prajurit TNI Lengkap dari Perwira, Bintara Sampai Tamtama Dikirim ke Papua Barat, Ada Apa?

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x