Kompas TV nasional politik

Mahfud MD: Habib Rizieq Mau Pulang dengan Revolusi Akhlak

Kompas.tv - 5 November 2020, 20:14 WIB
mahfud-md-habib-rizieq-mau-pulang-dengan-revolusi-akhlak
Menko Polhukam Mahfud MD (Sumber: kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menkopolhukam Mahfud MD meyakini pendukung Pemimpin FPI Rizieq Shihab bakal mengedepankan ketertiban umum saat menyambut kepulangan Rizieq ke Tanah Air.

Menurut Mahfud pihak yang sengaja membuat kerusuhan saat penjemputan pastinya bukan pendukung Rizieq Shihab melainkan orang luar.

Mahfud mengaskan aparat keamanan bakal bertindak tegas jika ada massa yang membuat kerusuhan. Nantinya akan ada pengamanan reguler ketika Rizieq Syihab pulang ke Indonesia.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Persilakan Habib Rizieq Pulang

"Yang penting jangan membuat kerusuhan karena Habib Rizieq itu mau pulang dengan revolusi akhlak," ujar Mahfud dikutip dari kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Kamis (5/11/2020).

Mahfud juga meminta para pendukung yang ingin mejemput Rizieq di Bandara Soekarno Hatta tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Kalau membuat kerusakan itu berarti bukan pengikutnya Habib Rizieq. Kita sikat kalau dia buat kerusuhan. Kalau pengikut Habib Rizieq yang tertib," ujar Mahfud.

Rizieq melalui siaran langsung pada media sosial menyatakan akan pulang ke Tanah Air pada 9 November 2020 dengan penerbangan pukul 19.30 waktu Arab Saudi.

Baca Juga: Mahfud Ungkap Alasan Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia November Ini

Dari jadwal tersebut Rizieq dan keluarga akan tiba di Indonesia melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pukul 09.00 WIB, Selasa (10/11/2020).

Rizieq pergi ke Saudi pada 2017. Saat itu, polisi menyelidiki kasusnya atas tuduhan pesan pornografi. Polisi telah menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) atas kasus itu.

Terakhir, Rizieq menyatakan bahwa dirinya dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi atas permintaan Pemerintah Indonesia sehingga tak bisa kembali. Namun, Pemerintah Indonesia membantah hal tersebut.

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x