JAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menyoroti sikap mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang tak datang ke Istana Kepresidenan untuk menerima penghargaan Bintang Mahaputera.
Menurut Karding, ketidakhadiran Gatot bisa menimbulkan beragam persepsi publik. Malahan Gatot bisa saja dianggap mengabaikan pemberian negara.
Selain itu, ia juga menduga bahwa Gatot menganggap pemberian negara itu abal-abal.
Baca Juga: Terungkap! 3 Alasan Gatot Nurmantyo Tak Hadir di Penganugerahan Bintang Mahaputera
"Ini kan pemberian negara. Kalau begitu sebenarnya itu artinya menganggap negara ini abal-abal, lah pemberian negara ini. Enggak pas, lah. Itu kalau kacamata saya," kata Karding dalam diskusi virtual bertajuk "Diundang Istana, Mantan Panglima ke Mana?" Minggu (15/11/2020), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Kendati demikian, Karding mengutarakan bahwa itu pendapatnya yang sudah pasti berbeda dengan pendukung Gatot Nurmantyo.
Persepsi pendukung Gatot, kata dia, sikap yang diambil mantan Panglima TNI itu bisa saja merupakan keputusan yang tepat.
"Ini bagus, berarti Pak Gatot akan tetap kritis. Itu kata pendukungnya, misalnya," ujar dia.
Namun, Karding mengungkapkan bahwa semua penerima Bintang Mahaputera sebelumnya tetap bisa kritis.
Artinya, kata dia, jika Gatot memilih menerima penghargaan pun tidak menjadi masalah.
Baca Juga: Punya Utang kepada Jokowi, Alasan Gatot Nurmantyo Tidak Mau Hadir Menerima Bintang Mahaputra
Selebihnya, ia tak mempermasalahkan ketidakhadiran Gatot ke Istana. Hanya saja, dia menyayangkan keputusan tersebut sudah diambil Gatot.
Lebih lanjut, ia mengatakan dari ketidakhadiran Gatot menimbulkan ilmu baru dalam dunia politik terkait sebab akibat.
"Ini satu ilmu baru bagi kita kan di politik Indonesia. Oh kalau enggak datang nanti jadinya begini, kalau datang akibatnya begini. Menurut saya oke-oke saja, enggak usah terlalu serius-serius amat," ucap Karding.
Baca Juga: Mahfud MD: Gatot Tetap Menerima Penghargaan, Hanya Tidak Bisa Hadir
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.