Kompas TV nasional breaking news

Mabes Polri Diserang, Praktisi Pengamanan: Teroris Perempuan Bukan Hal Baru

Kompas.tv - 31 Maret 2021, 20:36 WIB
mabes-polri-diserang-praktisi-pengamanan-teroris-perempuan-bukan-hal-baru
Terduga teroris di Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 (Sumber: istimewa)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi teror kembali terjadi setelah bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa hari lalu.

Kali ini aksi teror terjadi di dalam kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Pelaku aksi teror itu merupakan seorang perempuan berinisial ZA (26). 
 
Praktisi Security Risk Management, Haryoko Wirjosoetomo menjelaskan, pelaku teror perempuan bukan hal baru. 

Baca Juga: Jenazah Terduga Teroris Mabes Polri Tiba di RS Polri untuk Diotopsi

Era perempuan menjadi 'pengantin' teror dimulai sejak 2017 saat ISIS mulai terdesak. 

Menurut Haryoko kala itu, ISIS meredefinisi peran perempuan dalam perjuanga mereka. 

Sebelumnya, tugas utama perempuan hanya sebagai pendamping dan melayani para jihadis, pasangan mereka.

Tetapi kini kaum hawa pun mulai turut serta dalam bertempur di medan laga.

"2018 ISIS merilis video adanya jihadis perempuan yang bertempur bersama dengan kombatan di front Suriah timur," ujar Haryoko saat dihubungi Kompas TV, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Polri Sebut Pasangan Suami Istri Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar Baru Menikah 6 Bulan

Haryoko menambahkan adanya perubahan tugas perempuan ini disosialisasikan ISIS ke berbagai media sosial.

Langkah ini pun diikuti oleh anggota teroris di Indonesia.

Pelaku bom bunuh diri perempuan pertama terjadi di Surabaya. 

Puji Kuswati membawa kedua putrinya yang masih bocah untuk melakukan bom bunuh diri di parkiran Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018.

Baca Juga: Ini Identitas Terduga Teroris yang Beraksi di Mabes Polri

Setelah Puji ada Ulfah Handayani Saleh bersama pasangannya Rullie Rian Zeke melakukan bom bunuh diri di gereja Katedral di Sulu, Filipina pada 27 Januari 2019.

Jauh sebelum Puji dan pasangan Rullie Ulfa, ada pula Dian Yulia Novi.

Ia ditangkap sebelum melancarkan bom bunuh diri menyerang Istana Kepresidenan pada Desember 2016.

Teranyar ada YSF bersama suaminya L melakukan bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar.

Keduanya merupakan pasangan suami istri kelahiran tahun 1995 ini baru menikah enam bulan.

"Jadi di Indonesia langsung ditaati perintah ISIS itu. Mulai dari serangan di Surabaya, pasangan Rullie Ulfa bom bunuh diri di Sulu, Filipina Selatan dan hari ini, selain Dian Novi," ujar Haryoko.
 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x