Kompas TV nasional sosial

BNPB Catat 1.185 Bencana Guncang Indonesia Sepanjang 1 Januari-26 April 2021

Kompas.tv - 26 April 2021, 20:33 WIB
bnpb-catat-1-185-bencana-guncang-indonesia-sepanjang-1-januari-26-april-2021
Warga berada di depan salah satu bangunan rumah runtuh karena bencana gempa bumi di Jalan Ahmad Kirang Binanga, Kecamatan/Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada pertengahan Januari 2021 silam. (Sumber: bnpb.go.id)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Eddward S Kennedy

Baca Juga: Prakiraan Senin 26 April 2021, BMKG Sebut Sebagian Wilayah Ini Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

“Seperti pesan Bapak Presiden Joko Widodo, pencegahan, pencegahan dan pencegahan. Dalam kesempatan ini, saya kembali tegaskan pentingnya pencegahan dan mitigasi dalam upaya penanggulangan bencana. Mitigasi harga mati,” ujar Doni.

Doni mengatakan, masyarakat saat ini dapat belajar dari berbagai kearifan lokal untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Laki-laki kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu memberi contoh kisah sepasang suami istri di Maumere, Nusa Tenggara Timur. 

Suami istri bernama Baba Akong dan Mama Nona menanam mangrove usai tsunami tahun 1992. Mereka berhasil mengelola 40 hektar hutan mangrove sebagai bentuk kesadaran mitigasi bencana tsunami.

Doni Monardo juga menyebut kearifan lokal “smong” di Kabupaten Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam.

“Sejak tsunami yang merenggut banyak korban tahun 1907, mereka menciptakan budaya tutur melalui lagu 'smong' yang artinya tsunami dan terbukti pada tsunami tahun 2004, sebagian besar dari mereka selamat,” tutur Doni.

Baca Juga: Belajar dari Tsunami Corona di India, Protokol Kesehatan jangan Kendor

Dari berbagai pengalaman dan kearifan lokal itu, Doni berharap masyarakat Indonesia dapat mulai melakukan latihan evakuasi bencana secara mandiri.

“Saya berharap masyarakat semakin tangguh, tanggon dan trengginas menghadapi bencana,” katanya.

"Lebih dari itu, muncul kesadaran dari lubuk hati yang paling dalam pada setiap warga negara tentang pentingnya sadar bencana dengan protokol kesehatan yang ketat mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir," pungkas Doni.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x