Kompas TV nasional hukum

Kasus Suap Penyidik KPK, MAKI Minta Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Dipanggil Paksa

Kompas.tv - 23 Mei 2021, 15:10 WIB
kasus-suap-penyidik-kpk-maki-minta-wakil-ketua-dpr-azis-syamsuddin-dipanggil-paksa
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

"Untuk Pak Azis sendiri tolonglah, dia kan Wakil Ketua (DPR) yang membidangi hukum dan pernah lama di Komisi III membidangi hukum pula. Berilah tauladan pada masyarakat untuk datang pada panggilan kedua nanti," ujarnya.

Baca Juga: Temuan Barang Bukti Kasus Suap Terkait Penyidik KPK di 3 Rumah Azis Syamsuddin

"Sehingga kemudian (Azis Syamsuddin) justru membantu KPK membuat terang perkara bahwa yang melakukan dugaan korupsi itu orang-orang yang sudah menjadi tersangka saat ini."

Sementara itu, Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri, mengatakan KPK segera memanggil Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin terkait dugaan suap dan gratifikasi dengan tersangka Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju dan Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial.

Sebelumnya, Azis diketahui tidak memenuhi panggilan pertama yang dilayangkan oleh KPK pada Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: MKD Gelar Rapat Pleno Bahas Laporan Terhadap Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin

Ali menjelaskan, dalam surat yang diterima KPK, Azis mengaku tak bisa memenuhi panggilan karena sedang ada kegiatan.

Pada perkara ini Azis diduga terlibat menjadi inisiator yang mempertemukan antara Stepanus Robin dan Syahrial di kediamannya pada Oktober 2020.

Pertemuan itu dilakukan karena Syahrial ingin meminta tolong agar penyelidikan yang sedang dilakukan KPK terkait dugaan korupsi di Pemerintah Kota Tanjungbalai dihentikan.

Robin bersama seorang pengacara bernama Maskur Husain kemudian menawarkan akan membantu memenuhi permintaan Syahrial itu, namun dengan mahar Rp 1,5 miliar.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Tak Hadiri Pemeriksaan KPK Soal Kasus Suap Wali Kota Tanjung Balai

KPK menduga Robin telah menerima uang dari Syahrial sebanyak Rp 1,3 miliar, dan telah membaginya pada Maskur Husain sebanyak Rp 525 juta.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x