Kompas TV nasional update corona

Berikut 5 Panduan Sementara Mengatasi Long Covid dari CDC

Kompas.tv - 22 Juni 2021, 23:19 WIB
berikut-5-panduan-sementara-mengatasi-long-covid-dari-cdc
Ilustrasi isolasi mandiri. (Sumber: Justin Paget via Nova Grid)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah menerbitkan panduan baru dan sementara bagi penyedia layanan kesehatan terkait perawatan pasien dengan kondisi post-Covid.

Post-Covid juga dikenal dengan kondisi long Covid.

"Banyak kondisi post-Covid bisa ditangani oleh penyedia layanan perawatan primer, dengan menggabungkan pendekatan psikis yang berpusat pada pasien," tulis CDC dalam keterangan yang dipublikasiakan 14 Juni 2021, dikutip Kompas TV, Selasa (22/6/2021).

Baca Juga: Berikut 13 Gejala ‘Long Covid’, Bisa Bertahan Berbulan-bulan

Panduan menangani penyintas Covid-19 yang diterbitkan CDC tersebut mencakup beberapa hal. Mulai dari pemeriksaan fisik, pengetesan, pengobatan, hingga cara pendekatan dengan pasien tentang kondisi post-Covid.

Dari kesemua pendekatan itu, setidaknya 5 poin besar yang menjadi fokus perhatian panduan CDC tersebut, yakni sebegai berikut:

Pertama, mengenali gejala long Covid.

CDC memberikan daftar gejala long Covid yang komprehensif dalam panduan tersebut. Sebagian di antaranya adalah sesak napas, kelelahan, mudah lelah, brain fog, batuk, dan nyeri dada.

Beberapa gejala long Covid lain yang masuk ke dalam daftar tersebut adalah sakit kepala, jantung berdebar, nyeri sendi, nyeri otot, dan kesemutan.

Kedua, dokter diimbau tak hanya mengandalkan tes Lab

CDC secara terang mencatat bahwa tidak ada tes laboratorium yang dapat secara efektif membedakan kondisi post-Covid dari masalah kesehatan lainnya.

Dalam hal ini, CDC meminta agar dokter tidak hanya mengandalkan tes laboratorium untuk menentukan masalah fisik seorang pasien.

"Kurangnya abnormalitas dalam tes laboratorium atau pemindauan tidak meniadakan keberadaan, keparahan, atau kepentingan kondisi atau gejala pasien," terang CDC.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x