Kompas TV nasional politik

PKB Kritik Rektorat UNNES: Buka Pintu Dialog, Bukan dengan Tindakan Keras

Kompas.tv - 8 Juli 2021, 13:08 WIB
pkb-kritik-rektorat-unnes-buka-pintu-dialog-bukan-dengan-tindakan-keras
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Sejumlah pihak menyesalkan sikap dari Rektorat Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang melakukan intimidasi terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Unnes setelah melakukan kritik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin Ketua DPR RI Puan Maharani. 

Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai seharusnya mereka sebagai orang yang berpendidikan  membuka pintu dialog terhadap para mahasiswa, bukan dengan cara melakukan intimidasi. 

Baca Juga: Ma'ruf Amin Dikritik "King of Silent" oleh BEM KM UNNES, Begini Tanggapan Santai Jubir

"Buka pintu dialog dan komunikasi atas kritik dan masukan yang ada. Bukan malah dengan tindakan keras yang justru akan semakin membuat jadi bola salju," kata Daniel kepada KOMPAS TV, Kamis (8/7/2021). 

Ia menyebut, pemerintah atau para penguasa itu harus peka terhadap kritikan di tengah kondidi kritis yang sedang terjadi seperti sekarang ini.

"Saat ini kondisi masyarakat sedang sangat sulit sehingga kita harus peka termasuk terhadap kritikan," ujarnya. 

Menurut dia, hujan kritikan di tengah situasi krisis ini itu amat wajar terjadi karena banyak yang ingin agar kondisi ini cepat selesai dan bisa kembali hidup normal.

"Kritik di tengah krisis adalah refleksi dari kesulitan sekaligus harapan sehingga penting untuk direspon dengan dialog dan perbaikan," kata dia. 

Sebelumnya, melalui siaran pers yang ditandatangani Kepala UPT Pusat Humas Unnes Muhammad Burhanudin, Rektorat menilai aksi digital BEM KM Unnes yang mengkritik Wapres Ma’ruf Amin dan Ketua DPR Puan Maharani kurang relevan dengan keilmuan.

Menurut Rektorat Unnes kritik "The King of Silent" kepada Wapres Ma’ruf Amin serta "The Queen of Ghosting" kepada Ketua DPR Puan Maharani bernuasa penghinaan dan ujaran kebencian, bukan bernuansa akademik perguruan tinggi.

"UNNES menghargai kebebasan berpendapat mahasiswa dengan tetap memperhatikan etika dan nurani,” tulis siaran pers Unnes, Rabu (7/7/2021).

Rektorat juga menyatakan pernyataan dalam aksi digital BEM KM Unnes berasal dari internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili pernyataan resmi Unnes.

Selanjutnya Unnes melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan pun berjanji akan melakukan pembinaan pada BEM KM Unnes.

Baca Juga: PKS Sesalkan Sikap Rektorat UNNES yang Intimidasi BEM Usai Kritik Wapres dan Puan

"Unnes akan melakukan pembinaan pada BEM Unnes untuk melakukan unggahan edukatif dan menghindari unggahan yang bernuansa penghinaan dan ujaran kebencian," bunyi siaran pers Unnes.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x