Kompas TV nasional politik

SBY: Saya Sebelum Jadi Presiden Sudah Masuk Aceh Bertemu GAM untuk Cari Jalan Perdamaian

Kompas.tv - 4 Oktober 2021, 20:23 WIB
sby-saya-sebelum-jadi-presiden-sudah-masuk-aceh-bertemu-gam-untuk-cari-jalan-perdamaian
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berbicara dalam forum international conference yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Banda Aceh, Senin (4/10/2021). (Sumber: KOMPAS.COM/Tangkapan Layar)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku telah melakukan sejumlah upaya untuk mencari jalan perdamaian antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Bahkan, SBY mengatakan, upaya tersebut telah dilakukannya sebelum menjabat sebagai Presiden RI dengan mendatangi Aceh beberapa kali.

Baca Juga: Partai Demokrat Moeldoko Tanggapi Cuitan SBY, Jangan Ada Narasi Menyesatkan

“Saya sebagai salah satu pelaku sejarah, sebelum jadi presiden, sebenarnya sudah tiga-empat tahun masuk Aceh," kata SBY dalam sebuah forum yang digelar secara daring pada Senin (4/10/2021).

Diketahui, SBY menjadi pembicara dalam forum international conference "Toward Sustainable Development in Aceh" yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Banda Aceh.

SBY melanjutkan, selama berada di Aceh, ia menemui sejumlah tokoh dan ulama untuk merintis perdamaian di Aceh. Bahkan, SBY juga menemui perwakilan GAM.

Baca Juga: KKP Panggil Pertamina terkait Kasus Darurat Tumpahan Minyak di Aceh

"Semua kabupaten dan kota kami datangi berkali-kali, bertemu Abu (ulama) dan tokoh masyarakat, semua pihak," ujar SBY.

"Bahkan berkomunikasi pula dengan pihak GAM waktu itu untuk mencari jalan bagaimana konflik benar-benar kita atasi dan perdamaian bisa kita wujudkan."

SBY menambahkan, saat maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Jusuf Kalla, keduanya berkomitmen untuk mendamaikan serta menjaga perdamaian di Aceh.

Baca Juga: Pribadinya Diserang Terkait Gugatan AD/ART Demokrat, Yusril: SBY Dulu Minta Tolong Saya Maju Nyapres

“Saat Pemilu 2004, saya bersama Pak Jusuf Kalla sepakat untuk mengakhiri konflik Aceh. Alhamdulillah diberi amanah dan itu kami tunaikan saat memimpin Indonesia,” kata SBY.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga mengenang ketika terjadi peristiwa bencana alam tsunami di Aceh. 

Pada saat peristiwa itu terjadi, SBY mengaku semakin tertantang untuk mewujudkan perdamaian di Aceh.

Baca Juga: Siaga Tsunami Pacitan 28 Meter yang Diestimasikan Tiba 29 Menit, Ini Saran BMKG

"Dari tsunami itu lah, saya makin tertantang dan makin gigih, mohon pertolongan Allah agar benar-benar Aceh bisa mewujudkan perdamaian sejati dan dapat mendapat keadilan dan bisa membangun masa depan yang lebih baik," ucap SBY.

Lalu, tiga hari berselang setelah peristiwa tsunami tersebut, SBY menuturkan dirinya bersama sang istri almarhumah Ani Yudhoyono mendatangi Aceh.

“Januari 2019, saya dan istri (almarhumah) Ani Yudhoyono berkunjung tiga hari ke Aceh. Saat itu saya sebutkan, 'Tugas Saudara semua bukan sebatas memelihara perdamaian, tapi memajukan, mencerdaskan, dan menyejahterakan masyarakat Aceh',” ucap SBY.

Baca Juga: Mantan Panglima GAM Terbang ke Jakarta Temui AHY, Ada Apa?

SBY meminta kepada semua pihak untuk menjaga perdamaian dan memajukan Aceh.

“Itu pandangan saya soal perdamaian Aceh. Tugas kita semua memajukan Aceh,” kata SBY.

Adapun acara forum ini turut dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang juga kader Partai Demokrat.

Baca Juga: Eks Panglima GAM Klarifikasi Soal Referendum: Itu Spontan, Aceh Tetap Pro-NKRI!

 




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x