JAKARTA, KOMPAS.TV - Buah-buahan, bila dipilih dan dimakan dengan takaran tertentu, dilaporkan bisa mengatasi penyakit dan ganggunan kesehatan. Itu adalah saintifik dan ilmunya bernama medikopomologi. Menarik bukan?
Medikopomologi adalah seni memahami dan mengatasi penyakit dan gangguan kesehatan melalui buah-buahan. Singkatnya, seperti dilansir Antara, Minggu (31/10/2021), medikopomologi adalah buah yang memiliki khasiat medik-terapeutik.
Buah-buahan punya gizi tinggi dan mengkonsumsi buah-buahan tentu menyehatkan, terutama di masa pandemi Covid-19.
Meskipun kini era pandemi telah berganti menjadi new normal, konsumsi buah-buahan tetap perlu, dengan tujuan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Banyak orang seringkali menyajikan beragam buah usai bersantap bersama keluarga, apakah itu jeruk, anggur, apel, alpukat, durian, blewah, kurma, lemon, pepaya, pisang, sirsak, dan tomat.
Buah-buahan ini dapat disajikan dengan berbagai cara, semisal sebagai salad, es buah, jus, agar-agar, sup buah, asinan buah, smoothie, hingga infused water.
Buah-buahan memiliki kandungan dan khasiat yang baik bagi kesehatan seperti dilaporkan Antara. Sebenarnya, apa saja kandungan dan khasiat buah-buahan itu? Mari kita pelajari satu per satu.
Anggur (Vitis vinivera)
Menurut USDA nutrient database, setiap 100 gram anggur ungu/hijau mengandung karbohidrat (18,1 gram), gula (15,48 gram), serat makanan (0,9 gram), lemak (0,16 gram), protein (0,72 gram), vitamin B1 (0,069 mg), B2 (0,07 mg), B3 (0,188 mg), B5 (0,05 mg), B6 (0,086 mg), B9 (2 ug), C (10,8 mg), E (0,19 mg), K (22 ug), fosfor (20 mg), kalium (191 mg), kalsium (10 mg), magnesium (7 mg), mangan (0,071 mg), natrium (3,02 mg), seng (0,07 mg), zat besi (0,36 mg).
Biji anggur memiliki kandungan flavonoid (4-5 persen), quercetin, dan myricetin. Flavonoid adalah senyawa fitokimia pemberi warna ungu pada anggur.
Selain lezat, anggur berkhasiat sebagai kemopreventif (pencegah penyakit-infeksi), berpotensi menyembuhkan kanker hati (hepatocarcinoma), mengatasi anemia, diabetes mellitus, hiperglikemia, keganasan kolorektal (usus besar dan anus), lepra, dan jaundice (kekuningan).
Apel (Malus domestica)
Apel dijumpai di lebih dari 20 negara di dunia, termasuk Indonesia. Apel hijau kaya akan vitamin A, vitamin C, polifenol, magnesium, fosfor, dan kalsium.
Secara umum, apel mengandung kalium, zat besi, seng, antioksidan, fitokimia, serat, tannin, boron, flavonoid, quercetin, dan asam tartar.
Studi epidemiologi berhasil membuktikan apel efektif mengurangi risiko kanker tertentu, penyakit kardiovaskuler, obesitas, disfungsi paru-paru, asma, dan diabetes.
Alpukat (Persea americana mill)
Tumbuhan asli Amerika Tengah ini berkhasiat mengatasi problematika kesehatan, misalnya menorrhagia (perdarahan abnormal saat haid), hipertensi, sakit perut, bronkitis, diare, diabetes. Avokad mengandung peptone, b-galactoside, asam abscisic glikosilasi, alkaloid, selulose, poligalaktourease, poliuronoid, sitokrom P-450, dan minyak volatile.
Blewah (Cucumis melo var. Cantalupensis L)
Blewah mengandung air (>90%), serat (0,9 g/100 gram), provitamin A atau beta karoten (2029 mg/100 gram), vitamin C (36,7 mg/100 gram), kalium (267 mg/100 gram), flavonoid, polifenol, asam malonat, dan saponin.
Blewah berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh, menurunkan tekanan darah, menguatkan fungsi ginjal dan limpa. Menurut riset, mengonsumsi beta karoten 50mg/hari mengurangi risiko menderita penyakit jantung.
Durian (Durio zibethinus)
Buah durian dikenal masyarakat Indonesia lebih dari 1.300 tahun lalu. Durian mengandung karbohidrat (27,9 gram), lemak (3,4 gram), protein (2,6 gram), kalori (153), mineral (103,9 gram), beta-karoten (140 mg), vitamin B1 (0,1 mg), vitamin B2 (0,13 mg), vitamin C (23,2 mg) per 100 gram durian yang dimakan.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.