Kompas TV nasional update corona

Transmisi Omicron Disebut Bisa Lebih Tinggi dari Delta, Kemenkes Siapkan Strategi Ini

Kompas.tv - 11 Januari 2022, 10:19 WIB
transmisi-omicron-disebut-bisa-lebih-tinggi-dari-delta-kemenkes-siapkan-strategi-ini
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta. Tetapi yang dirawat lebih sedikit. 

"Sehingga, strategi layanan dari Kemenkes akan digeser yang sebelumnya fokusnya ke rumah sakit, sekarang fokusnya ke rumah," ungkap Budi pada konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengarahkan pasien Omicron agar dapat dirawat di rumah. 

Langkah tersebut diambil seiring dengan strategi pelayanan yang dilakukan Kemenkes di tengah lonjakan kasus Omicron di Indonesia.  

"Karena akan banyak orang yang terkena dan tidak perlu ke rumah sakit," sambung Budi. 

Baca Juga: Wagub DKI: Belum Ada Efek Sebaran Kasus Omicron pada PTM 100 Persen di Sekolah

Budi memaparkan, Kemenkes sudah melakukan penelitan terhadap 414 pasien Omicron di Indonesia, mulai dari gejala apa yang bisa dirawat di rumah, gejala seperti apa yang harus dirawat di Wisma Atlet, hingga gejala yang perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Selain itu, pihak Kemenkes juga menyebut sudah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memastikan orang yang harus dirawat di rumah tetap bisa mendapatkan akses konsultasi ke dokter. Tentu juga bisa mendapatkan akses delivery obatnya. 

Tak hanya itu, Menkes Budi menjelaskan pihaknya saat ini sudah bekerja sama dengan salah satu startup di bidang logistik dan BUMN Kimia Farma untuk bisa memastikan obat-obatan Covid-19 yang dibutuhkan pasien bisa didapatkan. 

Dia menambahkan, sebanyak 400.000 pil antivirus Covid-19 Molnupiravir produksi Merck juga sudah tiba di Indonesia, sehingga siap untuk digunakan oleh pasien.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Pasien Konfirmasi Omicron Tak Butuh Perawatan RS, Cukup Telemedicine

99 Persen Kasus Omicron Bergejala Ringan

Menkes Budi Gunadi merinci, dari total 414 kasus terkonfirmasi Omicron saat ini, 99 persen gejalanya ringan dan tanpa gejala.

Sementara yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen hanya dua orang, yakni lelaki berusia 58 tahun dan 47 tahun. Keduanya dilaporkan memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan kini telah dinyatakan sembuh.

Kemudian, dari 414 orang yang dirawat, 114 orang atau 26 persen, sudah sembuh termasuk yang 2 orang tadi yang masuk kategori sedang dan butuh perawatan oksigen.

Di sisi lain, terkait upaya menghadapi gelombang Omicron, juga dilakukan dengan mempercepat vaksinasi Covid-19 terutama bagi daerah yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya belum mencapai 70 persen suntikan.

Total masih ada lima daerah yang membutuhkan akselerasi vaksinasi di antaranya Sumatra Barat, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Kelima daerah tersebut didorong untuk terus meningkatkan laju vaksinasinya. Karena semakin cepat vaksinasi semakin cepat pula kekebalan tubuh terbentuk. Dengan demikian masyarakat bisa terlindungi dari ancaman penularan Covid-19.

“Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron, jangan panik, kita sudah menyiapkan diri dengan baik. Pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini turunnya juga cepat. Yang penting jaga prokes, disiplin melakukan surveilans dan percepat vaksinasi bagi yang belum dapat vaksinasi,” tuturnya.

Baca Juga: Menkes Sebut Omicron akan Timbulkan Gelombang Baru, Namun Pemerintah Siap




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x