Kompas TV nasional agama

Lima Rangkaian Aktivitas Umat Konghucu Menyambut Imlek 2573 Kongzi Li

Kompas.tv - 30 Januari 2022, 14:01 WIB
lima-rangkaian-aktivitas-umat-konghucu-menyambut-imlek-2573-kongzi-li
Umat Konghucu di Banyuwangi sedang berdoa (Sumber:Kompas.com-)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Umat Khonghucu memaknai datangnya tahun baru dengan berbagai kegiatan yang penuh makna, bukan hanya sekedar merayakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan secara turun termurun, bahkan sudah berusia ribuan tahun. 

Menurut Rohaniwan Khonghucu Ws.Mulyadi Liang seperti dikutip dari situs kemenag.go.id, ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan di rumah masing-masing saat menjelang Tahun Baru Imlek:

1. Hari Persaudaraan

Seminggu sebelum perayaan Tahun Baru, umat Khonghucu wajib melakukan kegiatan sosial dengan cara berdana atau membagikan berbagai macam kebutuhan pokok, makanan,  pakaian dan sebagainya bagi mereka yang membutuhkan. Hari ini dikenal dengan Hari Persaudaraan, tepatnya jatuh pada tanggal 24 bulan ke-12 Kongzi Li.

2. Sembahyang Leluhur

Sehari menjelang saat Tahun Baru, setiap keluarga akan melaksanakan sembahyang kepada leluhur di rumah masing-masing, yaitu sembahyang tutup tahun lama. Sembahyang dilaksanakan pada saat Weishi (pukul 13.00-15.00)

3. Sembahyang Syukur Malam

Penutupan Tahun (Malam menjelang Yuandan) dilaksanakan oleh keluarga pada saat Zhishi (pukul 23.00-01.00), cukup dilakukan dengan dianxiang (tiam hio, dialek Hokkian), kecuali bila telah melakukan nazar (janji/kaul) wajib dilakukan dengan menyiapkan altar lengkap.

4. Sembahyang Besar Kepada Tian Yang Maha Esa

Dilaksanakan pada tanggal 8 malam menjelang 9 Zheng Yue pada saat Zhisi (pukul 23.00-01.00). Sembahyang dilakukan dengan cara menghadap pintu keluar atau di tanah lapang.  Altar dibuat dari sebuah meja yang tinggi, dapat dilaksanakan secara bersama-sama ataupun perorangan.

Pimpinan upacara seorang rohaniwan tertinggi yang ada; bila dilaksanakan di rumah, maka dipimpin oleh kepala keluarga.

Sebelum pelaksanaan upacara sembahyang besar kepada Tian ini, umat diwajibkan untuk berpantang dan bersuci diri (chizai) mulai pada hari ke-2 Tahun Baru sampai selesai pelaksanaan upacara sembahyang besar ini.

Upacara sembahyang besar kepada Tian ini ditutup dengan melakukan San Gui Jiu Kou (tiga kali berlutut, sembilan kali menundukkan kepala ke lantai).

Baca Juga: Menag Yaqut Minta Imlek Dilaksanakan Sederhana dan Prokes Ketat

5. Sembahyang Syukur Shangyuan/Yuanxiao 

Dilaksanakan pada tanggal 15 Zheng Yue, waktunya antara saat Chenshi dan Zhishi (pukul 15.00-01.00). Sembahyang dapat dilakukan dengan cara dianxiang maupun upacara besar, biasanya diselenggarakan acara yang bersifat syukuran.  

Pelaksanaan sembahyang dapat dilakukan dalam keluarga atau di miao/kelenteng. Yuanxiao melambangkan saat berkah mulai diturunkan atas penghidupan dalam tahun yang bersangkutan, maka biasanya dilakukan upacara sembahyang besar bagi para suci (Shenming) untuk keselamatan dan berkah bagi masyarakat dalam penghidupan. 

"Sembahyang syukur Yuanxiao ini sebagai penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru yang sudah kita laksanakan sejak tanggal 1 Zheng Yue, selanjutnya kita mulai bersiap diri untuk menjalani kehidupan pada tahun yang baharu ini dengan harapan semoga pada tahun yang akan kita jalani ini akan menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Ws Mulyadi.

Setiap peribadahan umat Khonghucu selalu dilakukan kepada leluhur, kepada Nabi/Shenming, kepada bumi dan kepada Tian Yang Maha Esa. Sembahyang kepada leluhur dilakukan sebagai wujud laku bakti (xiao) seorang anak kepada orang tua dan leluhurnya, karena kita meyakini bahwa orang tua adalah merupakan representasi Tian. 

Baca Juga: Tidak Ada Atraksi Barongsai, Menag Yaqut Ajak Umat Konghucu Rayakan Imlek dengan Sederhana

Tanpa adanya orang tua atau leluhur, maka tidak akan ada kita di atas dunia ini.

Seperti yang dikatakan oleh Zengzi, “Permulaan laku bakti adalah merawat warisan orang tua berupa tubuh jasmani dengan sebaik-baiknya; sedangkan akhir laku bakti adalah menjaga nama baik orang tua dan memuliakannya” (Xiaojing)



Sumber : kemenag.go.id



BERITA LAINNYA



Close Ads x