Kompas TV nasional kesehatan

Dokter Ungkap Gejala Omicron Saat Bangun Tidur di Pagi Hari, Apa Saja?

Kompas.tv - 7 Februari 2022, 05:59 WIB
dokter-ungkap-gejala-omicron-saat-bangun-tidur-di-pagi-hari-apa-saja
Ilustrasi gejala Omicron saat bangun tidur di pagi hari (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut World Health Organization (WHO) lebih dari 171 negara kini tengah menangani virus Covid-19 varian Omicron.

Berbagai gejala yang dialami oleh masyarakat yang terpapar Omicron di beberapa negara telah dilaporkan.

Seperti halnya, seorang dokter di San Fransisco menceritakan gejala Omicron saat bangun tidur yang dialami putranya.

Dilansir dari Express, Senin (7/1/2022) Dokter Wachter menjelaskan bahwa anaknya yang berusia 28 tahun mengalami gejala Omicron 'mengerikan' saat bangun tidur.

Anak Dokter Wachter menunjukkan gejala seperti sedang sakit demam seperti flu, sakit tenggorokan, batuk kering, nyeri otot, dan kedinginan. 

Baca Juga: Tak Sampai Demam, Dokter Peringatkan 2 Gejala Omicron yang Harus Diwaspadai

“Anak saya seharusnya baik-baik saja, tetapi penyakit dan kecemasan yang disebabkan (Omicron) menyedihkan,” tulis dokter itu di Twitter. 

Saat itu, anak Dokter Wachter sudah mendapat vaksinasi Moderna 3 dosis. 

Menurut studi Gejala Covid ZOE, lebih dari 60 persen orang yang terinfeksi Omicron mengeluh sakit tenggorokan.

Namun, gejala Omicron saat ini yang paling umum saat ini adalah pilek (73 persen), sakit kepala (68 persen), kelelahan (64 persen) dan bersin (60 persen). 

Pemimpin studi Prof Tim Spector mengatakan bahwa penelitian tersebut menunjukkan gejala Covid-19 lebih umum terjadi di musim dingin ini daripada pilek dan flu, tetapi juga tidak dapat dibedakan. 

Ia juga melakukan penelitian mengenai apakah sakit punggung termasuk gejala Omicron atau tidak. 

Meskipun telah dilaporkan secara global sebagai sesuatu yang harus diwaspadai, namun sakit punggung masih belum dibuktikan sebagai gejala Omicron. 

Selain itu, menurut Prof Spector gejala Omicron berdurasi lebih pendek daripada di varian Delta. 

“Jadi orang-orang mengalami gejala untuk periode waktu yang lebih singkat, terutama di minggu pertama itu," kata Prof Spector. 

Sejumlah gejala Omicron, seperti pilek, sakit kepala, kelelahan (baik ringan atau berat), bersin, dan sakit tenggorokan. 

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Seseorang Terinfeksi Omicron? Ini Penjelasan dari Kemenkes

Menurut Erlina, pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di RSUP Persahabatan tak sampai mengalami demam.

"Demam hanya 18 sampai 20 persen untuk pasien Omicron," ucap Erlina.

Dalam hal ini, Erlina menjelaskan bahwa terjadi relokasi tempat perkembangbiakan virus Covid-19 yang telah bermutasi menjadi varian Omicron di saluran napas atas.

"Jadi, enggak sampai ke bawah. Kalau sampai, sedikit saja (kasusnya), enggak sampai 20 persen. Itu mengapa gejalanya hanya ringan-ringan saja. Gejala yang khas batuk, nyeri tenggorokan, atau tenggorokan gatal," tutur Erlina.
 



Sumber : Express



BERITA LAINNYA



Close Ads x