Kompas TV nasional peristiwa

5 Fakta Nur Hasan, Pimpinan Ritual di Pantai Payangan yang Berujung Maut

Kompas.tv - 15 Februari 2022, 11:04 WIB
5-fakta-nur-hasan-pimpinan-ritual-di-pantai-payangan-yang-berujung-maut
Tim gabungan yang melakukan proses pencarian dan evakuasi korban tenggelam di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Berikut ini adalah fakta dari sosok Nur Hasan yang diduga sebagai pemimpin ritual yang berujung maut di pantai Payangan itu (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

Saat ini Nur Hasan memiliki dua istri dan dua anak.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Ritual di Pantai Payangan, Mulai Faktor Ekonomi hingga Ilmu Hitam

Dikenal sebagai Paranormal

Nur Hasan selama ini dikenal juga sebagai seorang paranonormal. Berdasarkan cerita dari para warga, Nur Hasan bahkan dianggap punya kekuatan spiritual yang berbeda dari orang biasa.

Nur Hasan dianggap mampu menerawang nasib orang di masa depan, termasuk mengajak orang meraih ketenangan jiwa.

"Kalau Pak Hasan dulunya ini kerja di Malaysia.  Kayaknya setelah itu, dia dikenal sebagai paranormal."

"Dia kalau ke mana-mana pakai selendang hijau," kata Sekretaris Desa Dukuh Mencek, Budi Harto dikutip dari Surya.co.id.

Rumahnya Sering Ramai di Malam Jumat

Nanda Setiawan  juga menceritakan lebih lanjut terkait keseharian Nur Hasan yang diduga memimpin ritual di Pantai Payangan Jember tersebut.

Hal ini, kata Nanda, terjadi dalam dua tahun belakangan ini rumah Nur Hasan sering dikunjungi tamu.

Khususnya ketika malam jumat, tamu yang mendatangi rumah Nur Hasan bisa sampai 20-an orang

Ia pun tidak pernah menaruh curiga. Toh, kegiatan tersebut positif. Apalagi berisi zikir, baca Alquran maupun selawat.

“Awalnya seperti itu, tapi kok lama-lama ada seperti ini (menggelar ritual, red), itu saya kurang tahu,” tambah dia.

Sering Gelar Ritual di Pantai Payangan

Nur Hasan dan para anggota Tunggal Jati Nusantara disebut kerap menggelar ritual di Pantai Payangan, Jember.

Hal ini diketahui berdasarkan pengakuan juru kunci makam Bukit Samboja Pantai Payangan bernama Saladin.

Berdasarkan cerita Saldin, ia  mengaku sering didatangi oleh kelompok Tunggal Jati Nusantara. Kedatangan itu untuk meminta izin mengadakan ritual di Pantai Payangan. 

Mereka pun kerap meminta izin, tapi pada hari kejadian itu tidak diperbolehkkan. Kejadian tewasnya 11 orang terjadi pada Minggu (13/2/2022).

"Tadi malam (saat kejadian, red) izin juga, saya pesan supaya tidak turun ke dekat laut, karena ombak sedang tinggi. Mereka sudah beberapa kali memang," ucapnya, dikutip dari TribunJatim.com.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x