Kompas TV nasional berita utama

Kompolnas: Strategi Jamaah Islamiyah Rekrut Dokter, Karena Bisa Pengaruhi Pasien dan Lingkungan

Kompas.tv - 17 Maret 2022, 11:38 WIB
kompolnas-strategi-jamaah-islamiyah-rekrut-dokter-karena-bisa-pengaruhi-pasien-dan-lingkungan
Ilustrasi teroris (Sumber: Shutterstock.com)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengatakan dalam strategi Jamaah Islamiyah (JI), profesi doktor sangat mungkin dijadikan teroris.

Sebab, profesi dokter adalah pekerjaan yang sangat dekat masyarakat karena misi kemanusiaannya menolong banyak orang.

Demikian Ketua Harian Komponas Benny Mamoto dalam Sapa Indonesia Pagi, Kamis (17/3/2022).

“Figur ini bisa mempengaruhi para pasien atau lingkungannya untuk menarik simpati, jauh lebih mudah, seperti misi-misi kemanusiaan yang dilakukan oleh dokter Sunardi ke Suriah, covernya semua misi kemanusiaan meskipun di dalamnya ternyata juga mereka mengirimkan Laskar-laskar kesana Suriah,” ujarnya.

Baca Juga: Kompolnas: Selain Dokter, Jamaah Islamiyah Juga Rekrut Teroris dari Sejumlah Profesi Ini

“Jadi ini profesi yang memang dekat dengan masyarakat paling mudah untuk menarik simpati dari masyarakat,” tambah Benny.

Dalam catatan Benny yang mengerjakan disertasi soal Jamaah Islamiyah, setidaknya sudah ada 5 orang berprofesi dokter ditangkap terkait teroris.

“Dan jangan salah, Pimpinan Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri itu dokter juga, jangan salah di Malaysia itu doktor Azahari, ada Profesor, itu lima orang ada di sana. Jadi sekali lagi kita tidak boleh kemudian berpendapat bahwa nggak mungkin profesi ini akan terkena,” ujarnya.

Dikutip dari berbagai sumber, Pimpinan Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri memang merupakan dokter bedah dan profesor di Universitas Kairo. Tangan kanan Osama bin Laden ini, disebut-sebut sebagai teroris paling berbahaya.

Banyak pihak yang mengincar nyawa Ayman Al-Zawahiri, karena Amerika Serikat menjanjikan imbalan 25 juta dollar AS.

Dalam pergerakannya, Ayman Al-Zawahiri pernah bergabung dengan organisasi Jihad Islam Mesir yang dipimpinnya ke dalam organisasi al-Qaeda. Kemudian, pada Tahun 1993, Ayman diangkat menjadi pimpinan Jihad.

Tak hanya bergabung dengan al Qaeda, Ayman juga mendirikan Egyptian Islamic Jihad (EIJ), organisasi yang dikenal kerap melakukan tindakan kekerasan sampai pengeboman.

Maka itu, Amerika menilai Ayman sebagai teroris yang penuh ancaman. Selain itu, Ayman juga pernah ditahan enam bulan di Rusia usai mencoba merekrut jihadis baru di Chechnya.

Hukuman bagi Ayman juga diberikan setahun kemudian, karena telah mengakibatkan kematian 62 turis di Mesir. Vonisnya, hukuman mati.

Sementara Doktor Azahari, bukanlah seorang berprofesi dokter, tapi insinyur Malaysia. Azahari diduga kuat merupakan otak di belakang aksi teroris di sejumlah tempat.

Antara lain, pengeboman konsulat Filipina 2000, Bom Bursa Efek Jakarta, Bom Malam Natal 2000, Bom Plaza Atrium 2001, Bom Gereja Santa Anna dan HKBP 2001, Bom Tahun Baru 2002, Bom Bali 2002, Pengeboman Makassar 2002, Bom Bandar Udara Soekarno-Hatta 2003, Bom JW Marriott 2003, Pengeboman bus Poso 2004, Pengeboman pasar Tentena 2005, dan Bom Bali 2005.

Baca Juga: Mantan Teroris Blak-blakan Ungkap Perekrutan Anggota Jamaah Islamiyah Dilakukan Bidang Dakwah

Menurut Benny, ini adalah kehebatan kelompok JI yang bisa merekrut hampir semua lini. "Jadi strateginya karena memang seorang profesional pemimpinnya,  maka dalam menyusun strategi itu betul-betul saya lihat bagus sekali, di samping itu juga, mengikuti perkembangan yang ada sekarang dengan pendekatan teknologi,” ujar Benny.

“Kemudian bagaimana cover, mereka ada yang terbuka, ada yang setengah terbuka, ada yang tertutup. Jadi memang jangan kaget kalau kemudian ada penangkapan-penangkapan profesi-profesi yang mungkin tadinya orang kira tidak mungkin,” lanjutnya.

Apalagi, lanjut Benny, Pemimpin Jamaah Islamiyah Para Wijayanto merupakan orang yang memiliki backgroundnya professional, HRD sebuah perusahaan besar, lulusan sarjana teknik.

Baca Juga: Deretan Fakta Penangkapan PNS Pemkab Tangerang yang Diduga Terlibat Terorisme

“Jadi beda pengelolaan organisasi, membangun organisasinya beda. (Para Wijayanto dengan Jamaah Islamiyahnya) sudah membangun bisnis sendiri untuk mendanai organisasi, kemudian membangun jaringan global dengan LO ke Afghanistan, ke Suriah, dan sebagainya,” kata Benny.  

 

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris Jaringan JI di Tangerang




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x