Kompas TV nasional aiman

Melihat Pertama Kali, Proses Membangun IKN, Terik Matahari hingga Sejuknya Angin Bukit Pesisir

Kompas.tv - 21 Maret 2022, 07:23 WIB
melihat-pertama-kali-proses-membangun-ikn-terik-matahari-hingga-sejuknya-angin-bukit-pesisir
Melihat pertama kali, proses membangun Ibu Kota Negara, dari terik panas matahari hingg sejuknya angin bukit pesisir (Sumber: AIMAN Kompas TV)
Penulis : Desy Afrianti

Di sini pemandangannya sangat indah, bahkan jika cerah dan tak terhalang ranting pepohonan, bisa melihat hingga ke Muara di Kalimantan Timur yang berhubungan dengan perairan Selat Makassar.

Dari Terik Panas Matahari hingga Sejuknya Angin Bukit Pesisir

Meski terik mataharinya luar biasa, namun yang saya rasakan anginnya semilir dan suhunya cukup dingin. Mengingat walaupun posisi daerahnya di pesisir, tapi IKN adalah daratan yang berbukit, ditumbuhi pepohonan lebat, yang membuat alamnya sangat indah.

Setelah dari Istana Negara, saya tantang sang Bupati untuk menemui salah satu warga yang rumahnya berada persis di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Yah, kalau di Jakarta, rumah warga ini, berarti nantinya berada di kawasan Jalan Medan Merdeka, di Jakarta.

Jumlahnya cukup banyak, dari data Pemkab PPU, ada ratusan rumah yang berada di dalam KIPP. Pertanyaannya apakah akan dipindahkan atau tetap?

Saya bertanya kepada salah satunya. Jawaban mengejutkan saya dapatkan. Bahwa ia tak ingin pindah walau dibayar dengan uang berapa pun. Jika ada pilihan di antara pindah dan tidak pindah, makan yang dipilih adalah yang pertama, alias tidak pindah.

Namun jika hanya ada satu pilihan, pindah. Maka yang harus diperhatikan adalah kelangsungan mata pencaharian mereka. Jika pindah mereka meminta kebun dan ladang untuk melanjutkan hidup.

Memang kehidupan di Desa sering kali sangat berbeda dari Kota. Mereka mengupayakan untuk kebutuhan sehari-hari dari hasil ladang. Ada bermacam sayuran, nasi, hingga ikan air tawar. Jika tidak punya, mereka terbiasa bertukar dengan tetangga alias semacam barter. Bahkan di sini karena daerahnya dekat dengan muara, banyak pula ikan dari muara yang dimanfaatkan oleh warga. Meski mereka harus berhati-hati, karena masih ada sejumlah buaya yang tinggal di muara Ibu Kota Negara Nusantara.

Begitu kompleks masalah dalam pembangunan wilayah yang luasnya lebih dari 4 kali kota Jakarta. Banyak yang tidak yakin bahwa tahap awal pembangunan akan selesai pada 2024. Belum lagi soal gugatan undang-undangnya di Mahkamah Konstitusi.

 

Menarik untuk dicermati!

 

Saya Aiman Witjaksono

 

Salam!




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x