Kompas TV nasional peristiwa

Air Fryer Jadi Alternatif Memasak Tanpa Minyak Goreng, Benarkah Picu Kanker?

Kompas.tv - 22 Maret 2022, 14:44 WIB
air-fryer-jadi-alternatif-memasak-tanpa-minyak-goreng-benarkah-picu-kanker
Risiko memasak dengan air fryer sebagai pengganti minyak goreng. Air fryer disebut-sebut berisiko memicu kanker, benarkah? (Sumber: Shutterstock/leungchopan via Kompas.com)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Memasak dengan air fryer kini kian diminati seiring harga minyak goreng yang melambung.

Memasak dengan air fryer juga dinilai lebih sehat karena makanan yang dimasak memiliki kadar lemak lebih rendah. Benarkah demikian? Adakah risiko memasak menggunakan air fryer?

Baca Juga: Hoaks Vaksin Covid 19 Sebabkan Penyakit Kanker Kambuh | News Or Hoax

Cara kerja air fryer

Melansir Medical News Today, Selasa (22/3/2022), air fryer bekerja dengan mengedarkan udara panas di sekitar makanan sehingga tekstur makanan lebih renyah.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di National Institut of Health, air fryer menggunakan udara panas yang mengandung tetesan minyak halus untuk menghilangkan kelembaban makanan.

Dengan teknik tersebut, hasil masakan memiliki karakteristik serupa dengan makanan yang digoreng. Hanya saja, tak ada bekas minyak dari makanan tersebut dan kadar lemaknya jauh lebih rendah.

Sama seperti kebanyakan metode memasak lainnya, air fryer dapat menyebabkan makanan mengalami reaksi kimia yang disebut dengan efek maillard.

Adapun maillard adalah reaksi yang membuat makanan berubah warna dan rasa. Efek ini muncul saat makanan bereaksi dengan suhu di atas 140 derajat Celcius. 

Baca Juga: Benarkah Apel Mampu Melawan Gula Darah, Kolesterol, dan Kanker?

Risiko memasak dengan air fryer

Di antara klaim yang menyehatkan, memasak dengan air fryer juga memiliki risiko. Salah satu risiko memasak dengan air fryer adalah adanya senyawa berbahaya.

Air fryer berisiko menimbulkan senyawa akrilamida, hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), dan amina heterosiklik (HCA). Senyawa yang berhubungan dengan risiko kanker.

Mengutip Cancer.gov, senyawa ini telah diuji coba di laboratorium dan ditemukan sifat mutagenik yang menyebabkan perubahan DNA sehingga meningkatkan risiko kanker.

Penelitian menunjukkan, paparan HCA dan PAH dapat menyebabkan kanker pada percobaan hewan. Percobaan pada tikus yang diberi diet dilengkapi HCA mengambangkan tumor payudara, usus besar, hati, kulit, paru-paru, prostat, dan organ lain.

Hewan pengerat yang diberi PAH juga mengembangkan kanker, termasuk leukimia dan tumor pada saluran pencernaan dan paru-paru.

Baca Juga: Kaya dengan Likopen, Tahukah Kamu Jika Tomat Ternyata Bisa untuk Cegah kanker?

Namun, penelitian ini masih harus mengulik lebih dalam terkait hubungan pasti antara paparan HCA dan PAH dari makanan atau daging yang dimasak dengan kanker pada manusia.

Memasak dengan air fryer untuk mengurangi makanan berminyak memang baik, namun para ahli menyarankan untuk mengonsumsi makanan jelas bernutrisi untuk hidup sehat.



Sumber : Medical News Today, Cancer.gov


BERITA LAINNYA



Close Ads x