Kompas TV nasional kesehatan

Kemenkes: Kematian akibat Hepatitis Akut Berat Sebanyak 1 dari 230 Kasus, Kesembuhan 90 Persen

Kompas.tv - 10 Mei 2022, 18:21 WIB
kemenkes-kematian-akibat-hepatitis-akut-berat-sebanyak-1-dari-230-kasus-kesembuhan-90-persen
Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut jumlah kematian akibat penyakit hepatitis akut berat sebanyak satu kematian dari 230 kasus, dan tingkat kesembuhan mencapai 90 persen. (Sumber: YouTube Kemenkes)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Jumlah kematian akibat penyakit hepatitis akut berat sebanyak satu kematian dari 230 kasus, dan tingkat kesembuhan mencapai 90 persen.

Penjelasan itu disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Kompas Update Kompas TV, Selasa (10/5/2022).

“Tetapi, sebenarnya kasusnya tidak fatal karena kematian dari 230 hanya satu kematian,” ungkap Nadia.

“Sebagian besar sembuh, dan 90 persen itu sembuh dari kasus yang dilaporkan positif hepatitis akut berat,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Nadia mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dengan adanya kasus tersebut, tetapi harus tetap waspada.

“Ini artinya tidak perlu panik, cukup waspada.”

Baca Juga: Tunjukan Gejala Hepatitis Akut, Tiga Anak di Jeneponto Dirawat

Menurut Nadia, jika melihat perkembangannya, kasus hepatitis akut berat ini berbeda dengan kasus Covid-19 yang kemudian menjadi pandemi.

Dia mengatakan, kasus hepatitis akut ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya merupakan bentuk kewaspadaan.

Hal itu merupakan sistem kewaspadaan yang dibangun terkait bagaimana mengantisipasi penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa.

Kasus ini kemudian mendapatkan perhatian khusus pemerintah, kata Nadia, karena masa mudik Lebaran dan arus balik yang baru saja lewat.

“Karena kebersihan, personal hygiene, itu biasanya akan sangat mempengaruhi dalam proses perjalanan mudik dan balik ini,” ungkapnya.

“Potensi penularan hepatitis ini kan melalui makanan. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa masyarakat dalam mudik, kumpul bersama keluarga, halal bihalal tetap memperhatikan hal terkait personal hygiene,” urainya.

Nadia menambahkan, penularan hepatitis yang terbesar adalah melalui makanan. Oleh sebab itu, mencuci tangan menjadi hal yang penting.

“Yang banyak tertular ini kan usia satu sampai enam tahun, yang biasanya kan anak-anak kalau habis pegang sesuatu dia cenderung tidak cuci tangan,” lanjutnya.

Baca Juga: Komisi E DPRD DKI akan Panggil Dinkes Terkait Kasus Hepatitis Akut Misterius

Menjawab pertanyaan, apakah hepatitis akut berat dapat menular di kolam renang?

Nadia mengatakan, tidak ada imbauan dari Kemenkes untuk tidak berenang di tempat umum.

Hanya saja, Nadia menyebut, perlu dibedakan hepatitis dengan leptospirosis yang disebarkan oleh tikus.

“Penyakit leptospirosis ini juga menimbulkan gejala kuning yang cenderung berat,” katanya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x