Kompas TV nasional politik

PSI Ingatkan Menteri agar Tak Biarkan Jokowi Kerja Sendiri Gegara Ingin Nyapres di 2024

Kompas.tv - 16 Mei 2022, 17:29 WIB
psi-ingatkan-menteri-agar-tak-biarkan-jokowi-kerja-sendiri-gegara-ingin-nyapres-di-2024
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dan pejabat setingkat menteri sebelum pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Sejumlah menteri Jokowi dikabarkan akan bertarung dalam Pilpres 2024. (Sumber: Kompas.com/Kristianto Purnomo)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Edy A. Putra

Sebelumnya seperti diwartakan KOMPAS.TV, lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi pada Mei 2022 berada di angka 58,1 persen.

Angka tersebut menurun dibandingkan angka pada survei terakhir yang diadakan pada 20-25 April 2022, yang tercatat sebesar 64,1 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, faktor utama menurunnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi adalah penciptaan lapangan pekerjaan, dan harga-harga kebutuhan pokok yang meningkat.

"Sebelumnya itu yang paling tinggi (faktor ketidakpuasan) seperti zaman Covid sedang merajalela itu adalah Covid. Setelah Covid mulai bisa terkendali, isunya yang dianggap penting dan jadi sumber ketidakpuasan adalah penciptaan lapangan pekerjaan, sekarang adalah harga pokok meningkat," kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (15/5/2022).

Baca Juga: PSI: Tiga Pasangan Calon akan Hilangkan Politik Identitas di Pilpres 2024

Dalam survei yang sama, mayoritas responden juga menilai kondisi ekonomi nasional saat ini dalam situasi buruk.

"Lebih banyak yang menilai kondisi ekonomi nasional pada umumnya sekarang buruk/sangat buruk," kata Burhanuddin. 

Menurut penjelasannya, dalam hasil survei tersebut tercatat hanya 1,7 persen responden yang menilai kondisi ekonomi nasional saat ini sangat baik.

Sementara 28,6 persen responden, lanjut Burhanuddin, menganggap kondisi ekonomi nasional baik.

Dengan demikian, kata dia, total responden yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik atau baik sebanyak 30,3 persen.

Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan, berdasarkan survei, terdapat 31,4 persen responden yang menyatakan kondisi ekonomi nasional dalam situasi yang sedang-sedang saja.

Kemudian, 30,5 persen menjawab situasi ekonomi nasional kini sedang buruk, dan 6,3 persen responden menjawab sangat buruk. Lalu sisanya, yakni 1,5 persen, menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

“Sehingga total yang menilai buruk/sangat buruk sebesar 36,8 persen,” jelas Burhanuddin.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x