Kompas TV nasional hukum

Profil Lin Che Wei, Tersangka Baru Kejagung dalam Kasus Korupsi Izin Ekpor CPO di Kemendag

Kompas.tv - 18 Mei 2022, 04:10 WIB
profil-lin-che-wei-tersangka-baru-kejagung-dalam-kasus-korupsi-izin-ekpor-cpo-di-kemendag
Petugas dari Kejaksaan Agung (Kejagung) membawa Lin Che Wei alias Weibinanto Halimdjati yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi ekspor CPO minyak goreng menuju lokasi penahanan, Selasa (17/5/2022). (Sumber: YouTube Kejaksaan Agung RI)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan satu tersangka baru dalam kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Tersangka baru tersebut bernama Lin Che Wei alias Weibinanto Halimdjati sebagai pihak swasta yang diperbantukan di Kemendag.

Peran tersangka Lin Che Wei dalam kasus ini yakni bersama-sama dengan tersangka Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan nonaktif Indrasari Wisnu Wardhana mengkondisikan pemberian izin Persetujuan Ekspor (PE) di beberapa perusahaan.

Baca Juga: Kejagung Tetapkan Lin Che Wei Tersangka Korupsi Ekspor CPO, Ini Perannya

Saat ini, Lin Che Wei ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat untuk 20 hari ke depan, terhitung sejak Selasa (17/5/2022) kemarin.

Atas perbuatannya, Lin Che Wei disangka melanggar Pasal 2 Jo Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Lantas siapa sebenarnya Lin Che Wei hingga ikut terseret kasus korupsi izin ekspor CPO di Kemendag.

Berikut profil Lin Che Wei

Lin Che Wei diketahui pendiri sekaligus CEO Independent Research Advisory Indonesia (IRAI). Perusahaan yang didirikan tahun 2003 ini bergerak dalam spesialis riset industri dan riset kebijakan.

Baca Juga: Dugaan Mafia Migor Sponsori Penundaan Pemilu, Masinton Minta Kejagung Usut Tuntas

Dikutip dari situs resmi IRAI, para kliennya mulai dari perusahaan swasta, lembaga keuangan, BUMN hingga perusahaan multinasional. 

Sebagai konsultan, IRAI dapat membuat riset terkait dengan pasar modal, vaksin dan Covid-19, industri, perkebunan, perusahaan penerbangan, bahan bakar nabati, perumahan rakyat. 

Riset yang dihasilkan dapat digunakan untuk kebutuhan pasar, rekomendasi kebijakan. Bahkan IRAI tidak segan untuk ikut terlibat dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan dengan independen, objektif dan akurasi.

Baca Juga: Korupsi Ekspor Minyak Goreng, Kejagung Periksa Mendag?

Jabatan Lin sebagai CEO di IRAI sudah diemban sejak Juni 2014. Pengalamannya di sektor publik dimulai pada 2004 ketika ia diangkat menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Aburizal Bakrie, dan Menteri BUMN, Soegiharto.

Ia merupakan lulusan S2 National University of Singapore tahun 1994. Gelar S1-nya diraih dari Universitas Trisakti.

Sebelum menjadi Penasihat Kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Lin Che Wei pernah menjabat sebagai CEO Putra Sampoerna Foundation selama satu tahun, sejak 2007 hingga 2008.

Dalam sebuah situs jaringan sosial yang berorientasi bisnis Linkedin, Lin Che Wei menuliskan dirinya memiliki pengalaman lebih dari 27 tahun dalam bidang riset, kebijakan publik.

Baca Juga: Petani Kelapa Sawit Gelar Unjuk Rasa, Tuntut Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO

Ia memulai kariernya di bidang Electronic Data Processing di sebuah bank swasta.

Berikut sebagian pengalaman Lin Che Wei;

- Research Analyst dengan spesialisasi Perbankan, Industri, dan Barang Konsumsi di PT WI Carr Indonesia.

- Kepala Riset dan Direktur SG Securities yang berkedudukan di Indonesia dan Singapura;

- Direktur Riset di Deutsche Morgan Grenfell.

- Direktur Utama PT Danareksa (Persero) (BUMN).

- CEO Sampoerna Foundation (Organisasi Nirlaba).

- CEO Perusahaan Revitalisasi Kota Tua Jakarta (Organisasi Nirlaba);

Selain itu Lin Che Wei pernah mendapatkan penghargaan Tasrif dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Ia juga pernah menerima Best Analyst dari Asiamoney, Euromoney, dan Indonesian Best Analyst dari Majalah Prospektif.
 




Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber


BERITA LAINNYA



Close Ads x