Kompas TV nasional politik

PKS NIlai Koalisi Indonesia Bersatu Bagus untuk Demokrasi di Indonesia

Kompas.tv - 18 Mei 2022, 23:36 WIB
pks-nilai-koalisi-indonesia-bersatu-bagus-untuk-demokrasi-di-indonesia
Satu Meja The Forum. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai terbentuknya koalisi Indonesia Bersatu merupakan hal yang bagus untuk demokrasi di Indonesia. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

“Tidak lagi kontestasi figuritas, tapi kontestasi karya, gagasan, track record, itu nanti demokrasi kita akan naik kelas. Yang untung, pemilih,” ujarnya.

“Dengan itu diharapkan partisipasi publik dengan partai politik akan lebih sehat, itu nanti akan menurunkan politik uang,” ungkapnya..

Untuk itu, PKS masih terus melakukan komunikasi bersama sejumlah partai politik lain, termasuk dengan Nasdem, Golkar, dan PKB.

“Sementara ini PKS tidak terburu-buru,” katanya.

“Pilpres ini tentang figur. Top three nya itu tiga orang itu, Pak Prabowo, Mas Ganjar, dengan Mas Anies. Harapan PKS, ketika kita mengumumkan, sudah ada capres-cawapresnya, dengan demikian itu akan membawa total effect kepada PKS di pemilu 2024,” urainya.

Sementara, politisi Partai Golkar, Maman Abdurrahman menyebut kesepakatan pertama dalam koalisi itu adalah berkomitmen mensupport penuh pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Kita kesepakatan pertama minimal komunikasi politik yang dibangun tiga partai ini berkomitmen bahwa masa pemerintahan Pak Jokowi Ma’ruf Amin ini harus kita support secara penuh,” tuturnya.

“Itu komitmen pertama, karena kita paham, di ujung-ujung ini banyak sekali dinamika politik yang akan terjadi ke depan. Jadi minimal pertama tiga partai ini sudah membarrier bahwa pemerintahan ini harus kita amankan sampai 2 Oktober (2024),” lanjutnya.

Baca Juga: Koalisi Indonesia Bersatu Golkar, PAN, dan PP, Segera Usung Capres?!

Mengenai di satu sisi koalisi ini mempunyai kepentingan untuk mempersiapkan kontestasi di Pemilu 2024, menurutnya itu adalah bagian yang berbeda.

Dia menambahkan, harus ada sebuah evaluasi proses berpolitik di Indonesia.

Salah satunya adalah selama ini cenderung membangun koalisi H-1 atau H-2 menjelang pendaftaran.

“Kita mengevaluasi itu, kita mencoba melemparkan sebuah ide besar, yuk kita mulai guyub, bangun komunikasi, koalisi, bicara capres-cawapres nanti dululah,” katanya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x