Kompas TV nasional politik

KIB Tidak Ingin Pemilu 2024 Hanya Diikuti Dua Pasang Capres, Bisa Mengulang Polarisasi Politik

Kompas.tv - 5 Juni 2022, 04:25 WIB
kib-tidak-ingin-pemilu-2024-hanya-diikuti-dua-pasang-capres-bisa-mengulang-polarisasi-politik
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) dan Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa serta Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berpegangan tangan sebagai tanda dimulainya kerja sama partai menyongsong Pemilu 2022 (Sumber: KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS. TV - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mendorong Pemilu Presiden 2024 mendatang dapat diikuti paling tidak tiga pasangan calon. KIB berpandangan tiga pasang calon lebih baik ketimbang Pilpres hanya diikuti dua pasang calon.

Hal ini disampaikan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat memberikan pidato di pertemuan Silaturahmi Nasional KIB, di Senayan Jakarta, Sabtu (4/6/2022) malam. Seperti diketahui KIB digawangi oleh tiga partai politik yakni Golkar, PAN dan PPP.

“Kita berharap di koalisi kita ini nanti kita berharap mendukung sekurang-kurangnya ada tiga calon,” ujar politikus yang akrab disapa Zulhas tersebut.

Baca Juga: Diundang ke Silaturahmi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu, Projo Akan Digandeng KIB?

Menurut Zulkifli Hasan, jika pemilu hanya diikuti oleh dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden, maka potensi terjadinya polarasisasi politik lebih kuat.

Dia berkaca pada penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014 dan 2019 yang hanya diikuti dua pasang calon, telah menyebabkan polarisasi atau perpecahan politik di masyarakat.

Dia mencontohkan pada Pilpres 2004 yang merupakan pertamakalinya rakyat memilih presiden secara langsung, relatif tidak ada pembelahan karena ada lima pasang calon presiden yang berkompetisi.

Baca Juga: Projo akan Hadir Silatnas KIB, Bicarakan Ganjar Pranowo Capres 2024?

Begitu juga di Pilpres 2009 yang diikuti tiga pasang capres-cawapres, juga tidak ada pembelahan besar di masyarakat.

Tapi berbeda dengan Pemilu 2014 dan 2019 yang diikuti hanya dua pasang calon, pilpres malah menimbulkan permusuhan yang berlarut di masyarakat.

“Di 2014 dan 2019 mulai ada soal itu,” urainya.

Zulkifli menjelaskan, memang sampai saat ini KIB belum membicarakan nama yang akan diusung. Dia menyebut semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi capres dan cawapres yang bakal diusung partai-partai anggota KIB.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap membuka kemungkinan untuk mengusung calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) dari luar koalisi.

Baca Juga: Dapat Pujian dari Surya Paloh di Silaturahmi Nasional Nasdem, Erick Thohir: Jadi Instropeksi Saya

Artinya, bisa juga KIB mengusung calon yang bukan kader partai koalisi, asalkan bisa disepakati partai-partai anggota koalisi yaitu Golkar, PAN, dan PPP.

“KIB tidak alergi (calon) dari luar koalisi, sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat,” ujar Suharso Monoarfa saat menyampaikan pidatonya dalam acara Silaturahmi Nasional KIB, di Senayan, Jakarta, Sabtu (6/4/2022).

Memang, kata Suharso, KIB belum membicarakan soal nama capres atau cawapres yang akan diusung pada 2024.

Tetapi dia menyatakan kemungkinannya bisa beragam. KIB bisa mengusung capres-cawapres dari dalam koalisi, bisa juga dari luar koalisi. Bahkan bisa juga capres-cawapres yang diusung merupakan kombinasi antara kader partai anggota KIB dan tokoh di luar koalisi.

“Memang belum saatnya membicarakan pas cawapres, kemungkinan itu bisa dari dalam atau di luar koalisi atau kombinasi di antaranya,” paparnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x