Kompas TV nasional wisata

Jadi Heboh, Pengelola Borobudur Ikut Jelaskan Harga Tiket Rp750 Ribu: Khusus yang Ingin Naik Candi

Kompas.tv - 5 Juni 2022, 15:21 WIB
jadi-heboh-pengelola-borobudur-ikut-jelaskan-harga-tiket-rp750-ribu-khusus-yang-ingin-naik-candi
Foto ilustrasi pengunjung Candi Borobudur. Wacana menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur hingga Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 USD untuk wisatawan mancanegara dinilai terlalu memberatkan. (Sumber: Kompas.tv/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

MAGELANG, KOMPAS.TV – PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Candi Borobudur menjelaskan harga tiket masuk ke obyek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tersebut.

Wacana harga tiket sebesar Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 USD untuk wisatawan mancanegara, hanya berlaku untuk pengunjung yang akan menaiki Candi Borobudur.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono.

Sedangkan untuk pelajar, pihak pengelola memberikan akses khusus dengan tiket seharga Rp5.000 dengan tujuan untuk kepentingan pendidikan.

Menurutnya, pelajar mendapatkan kuota sebanyak 20 hingga 25 persen dari total kuota 1.200 orang per hari yang diperbolehkan menaiki Candi Borobudur.

"Kita juga punya obligation untuk pendidikan, oleh karenanya ditetapkanlah kuota pendidikan itu 20 persen dari kuota 1.200. Nanti masih kita tentukan, masih dalam pembahasan apakah 20 persen atau 25 persen. Karena ini kan masih harus kita pertimbangkan nanti ke depan buat pelajar," kata Edy, seperti dikutip Antara, Minggu (5/6/2022).

Baca Juga: Jubir Luhut: Harga Tiket Rp750 Ribu Berlaku untuk Wisatawan yang Ingin Naik ke Candi Borobudur

"Sebagai wujud keberpihakan kita pada dunia pendidikan, maka untuk pelajar hanya ditetapkan Rp5 ribu. Inilah jawaban kenapa kok mahal, seolah-olah jadi komersial. Tidak, bukan komersial, alasannya beda-beda. Oleh karenanya untuk pelajar hanya Rp5 ribu," kata Edy.

Edy menjelaskan, tiket untuk naik ke Candi Borobodur hanya bisa dilakukan melalui reservasi, dan tidak ada batasan waktu reservasi sebelum kunjungan asalkan kuotanya masih tersedia.

Sementara untuk tiket naik ke candi seharga Rp5 ribu per pelajar, hanya bisa dipesan secara reservasi melalui pihak sekolah.

Bagi orang perorangan yang ingin memesan tiket naik ke candi, meskipun dirinya seorang pelajar, tetap akan dikenakan harga tiket wisatawan nusantara yaitu Rp750 ribu.

"Dan itu semua sistemnya reservasi. Saya yakin pasti nanti reservasi akan penuh ya, jadi nanti kalau misalnya hari ini sudah penuh, ya harus besok, kalau besok penuh, ya besoknya lagi. Karena kita strict dengan kuota 1.200 per hari," kata dia.

Edy menjelaskan pembatasan wisatawan yang diperbolehkan menaiki Candi Borobudur bertujuan untuk konservasi atau melindungi candi dari kerusakan akibat kunjungan wisatawan.

Berdasarkan catatan TWC Borobudur, kunjungan wisatawan yang menaiki Candi Borobudur rata-rata mencapai 10 ribu orang per harinya.

Oleh karena itu pembatasan diberlakukan dengan hanya 1.200 orang yang diperbolehkan menaiki candi per hari.

Baca Juga: Luhut Ungkap Tiket Borobudur Meroket Jadi Rp 750 Ribu, Netizen Protes Kemahalan

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan pemerintah akan membatasi kunjungan orang yang diperbolehkan naik ke atas Candi Borobudur hanya 1.200 orang per hari.

Hal itu demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.

Atas pertimbangan tersebut, ia mewacanakan untuk menetapkan harga tiket untuk menaiki Candi Borobudur sebesar Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 dollar AS (sekira Rp1,4 juta) bagi wisatawan mancanegara.

Sementara harga tiket untuk memasuki kawasan candi tetap Rp50 ribu per orang.

Praktis, rencana banderol tiket Rp750 ribu yang diinisiasi Luhut bagi wisatawan lokal yang ingin menaiki Candi Borobudur itu langsung bikin heboh media sosial.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x