Kompas TV nasional agama

Iduladha 2022 Potensi Beda Hari, MUI Imbau Tunggu Sidang Isbat

Kompas.tv - 8 Juni 2022, 06:20 WIB
iduladha-2022-potensi-beda-hari-mui-imbau-tunggu-sidang-isbat
Ilustrasi tim rukyatul hilal (pemantauan bulan sabit) untuk penetapan awal puasa Ramadan.Tahun ini ada potensi iduladha 2022 akan beda hari, MUI tekankan pentingnya hal ini (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Seperti halnya awal puasa Ramadan 2022 yang beda hari antara pemerintah dan PP Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau warga Muslim menunggu hasil sidang isbat Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah untuk penentuan Iduladha 2022.

Hal itu diungkap oleh Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Abdullah Jaidi, yang meminta masyarakat untuk saling menghormati jika nantinya terjadi perbedaan. 

"Ketinggian derajat hilal sepakat ahli hisab kurang lebih dua derajat. Menurut perhitungan MABIMS itu masih di bawah 3 derajat kemungkinannya bisa dilihat, tapi walaupun demikian, keharusan untuk melihat rukhiyatul hilal," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis MUI yang diterima di Jakarta, Selasa malam (7/6/2022).

Sebelumnya, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional Thomas Djamaluddin mengemukakan, kemungkinan adanya perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah dalam penetapan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi karena keduanya menggunakan metode yang berbeda.

Untuk itu, MUI menghimbau warga Muslim saling menghormati keputusan dalam merayakan Idul Adha dan menunaikan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah maupun nantinya jika tanggal 10 Dzulhijjah. 

"(Kalau) jadi artinya 9 Dzulhijah itu Hari Arafah (atau) hari tasuha di tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi kita yang di luar menunaikan ibadah haji disunahkan untuk berpuasa 9 Dzulhijah walaupun saudara kita sudah berlebaran haji," kata dia.

Dia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan umat pada masa hoaks yang mendiskreditkan umat Islam banyak beredar seperti sekarang.

"Jadi harus menyatukan barisan kita, menyatukan semangat untuk kepentingan agama dan negara. Itu semangatnya yang tidak boleh kendor," kata dia.

Baca Juga: 8 Poin Pernyataan MUI usai Dua Politikus India Dianggap Merendahkan Nabi Muhammad

Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang menggunakan kriteria Wujudul Hilal, sendiri telah menetapkan tanggal 10 Dzulhijah 1443 Hijriah, Hari Raya Idul Adha, jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Menurut Muhammadiyah, tanggal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah jatuh pada 30 Juni 2022 karena pada saat maghrib 29 Juni 2022 di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk, artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi. Berdasarkan perhitungan itu, Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.

Sedangkan pemerintah menentukan awal bulan Dzulhijah berdasarkan kriteria baru yang disepakati oleh Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Menurut perhitungan pemerintah berdasarkan kriteria baru MABIMS, di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat sehingga hilal tidak mungkin dapat dirukyat.

Dengan kondisi yang demikian, berdasarkan hisab imkan rukyat atau visibilitas hilal tanggal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah kemungkinan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x