Kompas TV nasional politik

Menanti Koalisi "Semut Merah" PKB dan PKS, Kecil tetapi Berasa

Kompas.tv - 9 Juni 2022, 06:05 WIB
menanti-koalisi-semut-merah-pkb-dan-pks-kecil-tetapi-berasa
Pertemuan PKB dan PKS pada 2021 lalu. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertemuan antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang hangat-hangatnya saat ini. Tidak heran bila berhembus kabar bahwa keduanya siap menjalin koalisi.

"Apakah misalkan, PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin, jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik. Serahkan ke PKB sama PKS, selesai itu politik identitas,” kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).

Menurut Wakil Ketua MPR ini, PKB dan PKS memiliki banyak kesamaan. Keduanya merupakan parpol yang lahir di era Reformasi dan sama-sama memiliki basis suara kelompok Islam.

Bukan hanya itu, keduanya bahkan pernah sama-sama mengusung Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai presiden pada 1999 silam. Kala itu, PKS masih bernama Partai Keadilan (PK).

Dan ketika Susilo Bambang Yudhoyono jadi presiden, dua partai ini juga pernah sama-sama duduk di kabinet selama dua periode.

”Artinya koalisi PKB dengan PKS ini bukan hal baru, bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang? Sangat mungkin,” kata Jazilul yakin.

Bahkan, kalau koalisi ini benar-benar terwujud, katanya, akan menjadi kekuatan yang diperhitungkan.

”Kalau terjadi koalisi PKB dan PKS, ini sesuatu yang baru, maka akan menjadi magnet bagi partai lain untuk ikut. Minimal partai-partai di luar partai-partai gajah. Ini bisa menjadi ‘koalisi semut merah’, kecil tetapi berasa,” kata dia.

Baca Juga: PKB Buka Opsi Koalisi Pilpres 2024 dengan PKS

Tanda-tanda bakal terwujudnya koalisi ini, sebenarnya sudah mulai terasa sejak 2021 silam. Kala itu, PKS berkunjung ke markas PKB, Rabu 28 April 2021 silam. PKS menyebut kegiatan itu "silaturahim kebangsaan".

Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan rombongan diterima langsung oleh Ketua Umum PKB Ahmad Muhaimin Iskandar dan jajarannya.

Menurut Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini, khusus di parlemen, keduanya sering seiring sejalan, terutama menyangkut isu-isu keumatan.

"Misal dalam keberpihakan pendidikan pesantren hingga melahirkan UU Pesantren. Juga soal isu menghadirkan Islam yang wasathiyah dan rahmatan lil alamin bagi Indonesia. Kami berkomitmen menghadirkan solusi, terutama masalah penanganan Covid dan pemulihan ekonomi," ungkap Jazuli, dalam siaran persnya, Kamis (29/4/2021).

Anggota Komisi I DPR Dapil Banten ini mengatakan sangat menghormati PKB sebagai partai yang lahir dan banyak diisi kalangan Nahdliyin. 

Kata Jazuli, PKB banyak mewarisi cara pandang, perjuangan, dan kebijaksanaan para ulama.  Dan juga, PKS adalah partai berasas Islam yang rahmatan lil alamin, pun tidak sedikit fungsionaris dan kader-kader PKS dari keluarga, tradisi, dan pesantren NU.

Baca Juga: PKS: Jokowi Harus Lakukan Protes Terhadap Pemerintah India Soal Politikus yang Rendahkan Nabi

Terlebih, Ketum PKB Cak Imin pun sempat hadir saat Milad PKS di Istora Senayan, beberapa waktu lalu. Namanya disebut pula.

“Pak Muhaimin kalau dilamar jangan kaget-kaget," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsy seraya menambahkan nama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang bisa saja "dilamar".

"Moga-moga ada jodoh, mungkin di sini kita bikin pertemuan perjodohan dalam waktu awal-awal,” kata Aboe Bakar.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x