Kompas TV nasional peristiwa

Istri Kadiv Propam Disebut Sulit Tidur dan Makan Usai Alami Pelecehan Seksual dan Penodongan Senjata

Kompas.tv - 15 Juli 2022, 10:53 WIB
istri-kadiv-propam-disebut-sulit-tidur-dan-makan-usai-alami-pelecehan-seksual-dan-penodongan-senjata
Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia Novita Tandry dalam Kompas Malam, Rabu (13/7/2022). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo berinisial PC disebut masih syok setelah mengalami pelecehan seksual dan penodongan senjata.

Tak hanya itu, ia juga menyaksikan kejadian baku tembak antarajudan di rumahnya, termasuk beban psikologi dari ramainya pemberitaan atas kejadian tersebut.

Baca Juga: Kata Irjen Napoleon soal Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri: Ini Perkara Mudah, Tak Perlu TGPF

Akibat rentetan peristiwa tersebut, mengakibatkan PC sulit tidur dan makan. Bahkan, gangguan tidur yang dialami PC disebut sudah cukup parah.


 

Demikian kondisi istri Kadiv Propam itu disampaikan oleh psikolog Novita Tandry yang mendampingi PC dan keempat anaknya.

"Saat ini kami mendampingi dulu supaya bisa lebih tenang dan juga kami membantu Ibu bisa tidur, karena gangguan tidurnya sudah cukup parah," kata Novita Tandry dalam Sapa Malam Kompas TV Rabu (13/7/2022).

Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) itu menambahkan, kondisi PC saat ini masih sangat tidak stabil serta diikuti beberapa gangguan psikologis lainnya.

Baca Juga: Moeldoko Soal Kasus Baku Tembak Sesama Polisi di Rumah Kadiv Propam, Ini Katanya

"Kondisinya masih sangat tidak stabil, masih menangis, sedih, malu, dan takut bertemu dengan orang lain," ujar Novita.

Selain itu, kata Novita, PC juga mengalami gangguan makan. Oleh karena itu, kondisi PC masih harus dipantau terus untuk mengetahui kondisi psikologisnya lebih jauh.

Novita menuturkan, pihaknya belum memberikan terapi apapun karena masih harus observasi.

"Jadi memang masih dalam tahapan yang sangat awal sekali untuk mengetahui kondisi psikologis Ibu P. Jadi kami belum tentukan psikoterapi yang nanti akan dilakukan," ujar Novita.

Baca Juga: Pengakuan Ayah Brigadir J: Saya Disuruh Tanda Tangan, Baru Peti Jenazah Boleh Dibuka, Saya Tolak

Untuk sementara, Novita berujar tim lebih utama mendampingi PC supaya bisa lebih tenang. Saat ini, tim psikologis memberikan pertolongan yang bisa membantu PC bisa tidur.

“Pendampingan, psikologis, (Ibu) tidak boleh ditinggal tentunya, apalagi Ibu P juga ibu dari empat orang anak ya dan yang paling kecil itu masih berusia satu setengah tahun,” kata Novita.

Selain itu, ketiga anak lainnya juga masih belia, yaitu berusia 21 tahun, 17 tahun, dan 15 tahun. Semua anaknya itu juga masih di bangku sekolah.

"Yang semuanya tentu merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya. Pendampingan kepada empat orang anaknya ini juga sangat diperlukan,” ujarnya.

Baca Juga: Profil Mayjen (Purn) Seno, Ketua RT yang Marah karena Polisi Tak Izin Olah TKP di Rumah Kadiv Propam

Meski masih syok, kata Novita, PC telah memberikan kesaksian soal pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadapnya, yang mana menjadi pemicu terjadinya insiden baku tembak.

“Yang saya dapat informasi bahwa Ibu sudah memberikan BAP (berita acara pemeriksaan) di Polres Jakarta Selatan. Kalau tidak salah beberapa hari yang lalu. (Sekitar) dua hari yang lalu,” ucap Novita.

Menurut Novita, PC sudah menyampaikan soal pelecehan seksual yang dialami kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

Namun, kata Novita, keterangan yang disampaikan PC belum detail karena memang kondisinya yang belum stabil.

Baca Juga: Alasan Bharada E Tak Terluka Sama Sekali Baku Tembak dengan Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri

“Pelecehan seksual yang dialami ini juga sudah dituangkan di dalam BAP di Polres Jakarta Selatan,” kata Novita.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x