Kompas TV nasional hukum

Ahli Forensik UNS Sarankan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Dilakukan Sesegera Mungkin, Ini Sebabnya

Kompas.tv - 20 Juli 2022, 21:36 WIB
ahli-forensik-uns-sarankan-autopsi-ulang-jenazah-brigadir-j-dilakukan-sesegera-mungkin-ini-sebabnya
Ahli Forensik dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), dr Novianto Adi Nugroho saat berdialog di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Rabu (20/7/2022). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli Forensik dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), dr Novianto Adi Nugroho menyarankan agar autopsi ulang jenazah Brigadir J dilakukan sesegera mungkin.

Hal ini dikarenakan jenazah akan masuk tahap pembusukan, walaupun jasad sudah mendapat formalin dan melalui ruang pendingin.

Novianto juga menilai perbedaan hasil dan berkurangnya data dari proses autopsi ulang kemungkinan terjadi, karena adanya proses pembusukan jenazah.

Baca Juga: Keluarga Ragukan Hasil Autopsi Awal Brigadir Yoshua, Minta Dilakukan Ulang lewat Tim Independen Baru

"Misalnya ingin autopsi ulang lebih cepat lebih baik, sebelum terjadi suatu pembusukan. Tentu data berkurang dan hasilnya juga akan beda dari autopsi pertama," ujarnya saat dialog di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Rabu (20/7/2022).

Novianto menambahkan, selain berkurangnya data, pendapat ahli untuk menyimpulkan juga akan berbeda.

Salah satu contoh, kesimpulan ahli pertama bisa berbeda dengan kesimpulan ahli kedua saat melihat sebuah luka dari jenazah yang diautopsi dikarenakan sesuai fakta dan keilmuan yang dikuasai ahli. 

"Kalau keluarga masih ada keraguan dan ketidakpuasan, lebih baik autopsi ulang dan dicari bukti yang lebih valid lagi," ujar Novianto.

Baca Juga: Soal Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Pakar Forensik Sebut Sulit Menguak Peristiwa yang Terjadi

Sebelumnya pihak keluarga masih meragukan keterangan polisi terkait kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x