Kompas TV nasional aiman

Fakta Baru dari Keluarga Yosua

Kompas.tv - 25 Juli 2022, 07:10 WIB
fakta-baru-dari-keluarga-yosua
AIMAN berhasil mewawancarai keluarga Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di kediamannya. Ada fakta terungkap dalam wawancara tersebut. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Redaksi Kompas TV | Editor : Hariyanto Kurniawan

Sang ayah menceritakan kepada saya, bahwa Yosua adalah Lulusan Terbaik sekolah Brimob di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur. Dia juga penembak jitu yang beberapa kali ditempatkan di sejumlah daerah konflik untuk keperluan pengamanan.

Saya mencoba untuk merangkai keterangan sebelumnya yang sempat disampaikan polisi, bahwa Yosua menembak tujuh kali ke arah Bharada Eliezer tidak kena satu peluru pun. Sementara Tamtama tingkat paling awal yakni Bharada Eliezer, menembak hanya lima kali, dan mengenai semua ke tubuh Yosua.

Cerita soal Peti Mati Tak Boleh Dibuka

Ada pula cerita lengkap soal bagaimana sesungguhnya, peti mati Brigadir Yosua tidak boleh dibuka saat pertama kali tiba di rumah duka. Bagaimana sesungguhnya cerita ini, dan bagaimana pula bisa tersebar video yang menunjukkan pelarangan itu, padahal semua ponsel dilarang untuk digunakan kala itu?

Salah satu Bibi Yosua, Rohani Simanjuntak, mengatakan bahwa ada kerabatnya yang lain, yang diam-diam merekam situasi itu, dari bagian belakang tubuhnya, tepatnya sejajar dengan lutut. Akhirnya lengkaplah gambar tersebut dan langsung disebarkan ke seluruh keluarganya.

Apakah hal ini terkait dengan peretasan ponsel keluarga Yosua, yang ternyata dilakukan pada Senin, dua hari setelah peti mati diantarkan? Entah lah. Tapi itu fakta yang terjadi.

Yang jelas, ada satu fakta lagi yang saya temukan dan belum diinformasikan oleh media lain sebelumnya, selain soal berbagai dugaan luka sayatan di tubuh dan putusnya jari tangan Yosua. Yakni kondisi lutut kaki kanan Brigadir Yosua, yang tidak bisa diluruskan.

Sejumlah Bibi Brigadir Yosua menceritakan kepada saya lengkap soal ini. Bahkan beberapa kali coba dipaksakan agar lurus, "Tak payah (bisa) pula kami lakukan," ungkap salah satu bibi Yosua.

AIMAN berhasil mewawancarai keluarga Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di kediamannya. Ada fakta terungkap dalam wawancara tersebut. (Sumber: Kompas TV)

Titah Presiden Jokowi!

Ada apa di baliknya?

Hanya autopsi independen dan transparan serta obyektif, yang akan bisa menjawab semua spekulasi ini.

Jangan sampai ada spekulasi liar yang berkembang. Prosesnya harus dilakukan secara independen dan pula transparan. 

"Tak boleh ada yang ditutup-tutupi dari peristiwa ini, demi kepercayaan publik pada institusi Polri," begitu pesan Presiden Jokowi, 21 Juli 2022, di NTT. 

Bagaimanapun Mata Keadilan lebih tajam dari Otak Manusia. Keadilan akan selalu mencari jalannya sendiri. 

Saya Aiman Witjaksono...

Salam!




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x