Kompas TV nasional peristiwa

Ini Ajudan Irjen Ferdy Sambo yang Dimintai Keterangan Komnas HAM soal Kematian Brigadir J

Kompas.tv - 26 Juli 2022, 11:35 WIB
ini-ajudan-irjen-ferdy-sambo-yang-dimintai-keterangan-komnas-ham-soal-kematian-brigadir-j
Ajudan Kadiv Propam Nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo dimintai keterangan oleh Komnas HAM perihal tewasnya Brigadir J (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak tujuh ajudan Kadiv Propam Nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo dimintai keterangan di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Sesuai jadwal, Komnas HAM akan meminta keterangan dari ajudan Kadiv Propam Nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Sebagian besar, ajudan Irjen Ferdy Sambo yang di Komnas HAM menggunakan kemeja berwarna putih. Dipandu staf Komnas HAM, ajudan Irjen Ferdy Sambo berjalan cepat masuk ke dalam Gedung Komnas HAM.

Berdasarkan laporan Jurnalis KOMPAS TV Revi Desantra, Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Anam menyampaikan pemeriksaan terhadap 7 ajudan Irjen Ferdy Sambo dilakukan dengan 2 tipe yang berbeda.

Baca Juga: Komnas HAM Gali Keterangan Tim Forensik Polri, dari Jenazah Brigadir J Datang hingga Tutup Peti

Pertama, setiap ajudan Irjen Ferdy Sambo akan dimintai keterangan secara sendiri-sendiri soal tewasnya Brigadir J.

Setelah itu, Komnas HAM baru akan memintai keterangan seluruh ajudan Irjen Ferdy Sambo secara bersamaan perihal tewasnya Brigadir J.


 

Proses menggali keterangan terhadap semua ajudan Irjen Ferdy Sambo, dilakukan Komnas HAM di lantai 2 Gedung Komnas HAM.

Dari ketujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo yang dimintai keterangan Komnas HAM, juga ada Bharada E. Namu tidak dapat dipastikan kehadiran Bharada E. 

Dalam kasus tewasnya Brigadir J, Bharada E disebut pihak kepolisian sebagai pihak yang menjadi lawan baku tembak Brigadir J.

Baca Juga: Komnas HAM Konfirmasi Waktu Kematian Brigadir J ke Tim Forensik: Peristiwanya Jadi Lebih Terang

Selain memeriksa 7 ajudan Irjen Ferdy Sambo, informasi yang diterima KOMPAS TV, Komnas HAM juga akan meminta keterangan dari Tim Puslabfor dan Ahli Siber dari kepolisian.

Proses tersebut dilakukan Komnas HAM untuk mengetahui senjata yang digunakan oleh Brigadir J maupun Bharada E dalam baku tembak tersebut.    

Termasuk untuk mendalami perihal dugaan peretasan terhadap keluarga Brigadir J.

Sebelumnya, Komnas HAM juga meminta keterangan dari Tim Forensik Polri yang memeriksa jenazah Brigadir J.

Baca Juga: Catat, Besok Komnas HAM Gali Keterangan dari Semua Ajudan Irjen Ferdy Sambo soal Tewasnya Brigadir J

Keterangan yang digali dari tim forensik Polri dimulai dari jenazah Brigadir J datang hingga akhirnya dimasukkan ke dalam peti.

“Apa yang disebut sebagai awal adalah mulai dari histori, sejarah kapan jenazah masuk ke rumah sakit, kapan diautopsi dan sebagainya itu satu. Yang kedua kami juga ngecek bagaimana kondisi jenazah sebelum diautopsi dan sesudah diautopsi,” kata Choirul.

Komnas HAM, kata Choirul, juga mengecek karakter dan jenis luka kepada tim forensik Polri.

“Kami juga mendapatkan keterangan secara komprehensif karakter dan jenis luka,” ujarnya.

“Yang berikutnya kami juga ngecek, posisi luka itu memiliki sudut dengan karakter sudut tembak kayak apa, itu juga kami dikasih keterangan yang sangat sangat komprehensif gitu ya, ditunjukin buktinya, ditunjukin logikanya, ditunjukin karakter kenapa ini begitu kenapa ini nggak seperti yang lain.”

Baca Juga: Ahok Siap Perkarakan Pengacara Keluarga Brigadir J, Ramzy: Kamaruddin Mencemarkan Nama Baik Pak BTP

Termasuk, sambung Choirul Anam, perihal bekas luka yang dialami Brigadir J pada bagian wajah.

“Termasuk misalnya kalau dalam publik misalnya ditanya, kenapa kok ada beberapa luka di wajah, itu juga kami telusuri dengan sangat detail, kami juga minta pembuktiannya kayak apa,” kata Choirul.

“Ditunjukkan pembuktiannya, ditunjukkan logikanya, ditunjukkan cara bekerjanya, misalnya kayak luka di hidung, di mata, dan sebagainya.”

Tak hanya itu, Choirul juga mendapatkan Komnas HAM mendapatkan keterangan dari tim forensik perihal kondisi leher Brigadir J.

“Termasuk juga di publik kan ada penilaian soal dijerat atau tidak, kami juga cek soal itu. Jadi kami memulai ngeceknya dari posisi jenazah ketika datang ya, belum di mandikan sampai selesai tutup peti, semua nggak ada yang kelewat,” kata Choirul Anam.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x