Kompas TV nasional kesehatan

20 Sampel Autopsi Brigadir J Masuk Pemeriksan Laboratorium RSCM, Begini Proses yang Dilakukan

Kompas.tv - 29 Juli 2022, 15:08 WIB
20-sampel-autopsi-brigadir-j-masuk-pemeriksan-laboratorium-rscm-begini-proses-yang-dilakukan
Ketua Tim Forensik Brigadir J, dr Ade Firmansyah saat ditemui di RSCM Jakarta terkait tahapan penelitian sampel dari autopsi brigadir J, Kamis (28/7/2022). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sampel autopsi Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J telah tiba di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Kamis (28/7/2022) petang kemarin.

Sampel hasil autopsi Brigadir J ini tiba di RSCM sekitar pukul 15.00 WIB dan dibawa langsung Ketua Tim Forensik Independen dr Ade Firmansyah.

Selanjutnya sampel diperiksa dan diteliti ahli di laboratorium patologi dan anatomi RSCM sebelum pemeriksaan lanjutan anggota tim forensik independen.

Baca Juga: Tim Forensik Ungkap Lama Pemeriksaan Sampel Autopsi Ulang Jasad Brigadir J

Ade menjelaskan ada 20 sampel yang diambil saat autopsi ulang jenazah Brigadir J. 

Jumlah sampel tersebut akan dipotong menjadi 40 hingga 50 bagian untuk diteliti di laboratorium patologi dan anatomi RSCM.

Menurut Ade, tim membutuhkan waktu dalam memeriksa sampel yang dibawa. Hal ini lantaran sampel post mortem memiliki keunikan dan konsistensi yang berbeda. 

"Ada yang keras ada yang lembek, dan beberapa bagian juga akan kami periksa mungkin tidak hanya sekali," ujar Ade saat ditemui jurnalis Kompas TV Fransisco Donasiano di RSCM, Kamis (28/7).

Baca Juga: Dua Hal yang Bisa Dipastikan Komnas HAM dari Kasus Brigadir J Sejauh Ini!

Lebih lanjut Ade menjelaskan ada beberapa tahapan dalam pemeriksan sampel ini. 

Pertama setelah sampel diterima para dokter spesialis patologi dan anatomi RSCM akan menilai konsistensi sampel apakah bisa diproses atau tidak.

Jika belum bisa diproses maka akan difiksassi agar jaringan bisa optimal untuk diproses.

Baca Juga: Tim Forensik Periksa Beberapa Luka yang Diklaim Keluarga Terdapat Pada Jasad Brigadir J

Tahapan kedua setelah sampel jadi potongan, terkadang di satu titik yang ingin kita periksa belum terbaca.

Dokter patologi dan anatomi terpaksa harus dilakukan pemotongan kembali, pemrosesan kembali dan baca ulang lagi.


 

"Ini yang membutuhkan waktu," ujar Ade. 

Ade menambahkan sampel post mortem punya banyak kesulitan. Tidak hanya pada jenazah yang sudah dimakamkan lanjut seperti almarhum Brigadir J, namun pada jenazah segar memiliki pertimbangan lain untuk diteliti.

Baca Juga: Soal Autopsi Brigadir J, Tim Forensik Pastikan Bekerja Secara Independen dan Imparsial

Terkadang sampel bagian luar sudah difiksasi dengan baik, tetapi di bagian dalam belum sehingga perlu fiksasi sehari semalam sebelum diteliti.

Meski sampel sudah dipotong pun tim juga harus mencari bagian yang representatif untuk disesuaikan dengan tujuan yang tim ingin teliti dan diinginkan. 

"Seperti yang kita cari, kita ingin tahu. Sampel-sampel ini intravitalitas luka kita harus cari apakah betul luka yang terjadi sebelum kematian atau memeng tidak ada tanda-tanda intra vital artinya juga tidak ada perlukaan di sana," ujarnya. 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x