Kompas TV nasional rumah pemilu

PKB Kian Mesra dengan Gerindra, Pengamat Sebut Cak Imin Diuntungkan

Kompas.tv - 3 Agustus 2022, 17:19 WIB
pkb-kian-mesra-dengan-gerindra-pengamat-sebut-cak-imin-diuntungkan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, Gerindra dan PKB bersepakat bekerja sama menyiapkan Pileg, Pilpres dan Pilkada di Pemilu 2024 mendatang. (Sumber: Kompas.tv/Ant/MUHAMMAD ADIMAJA)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat politik Islam dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin menilai kedekatan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Gerindra bisa bagus bagi kedua partai. 

Apalagi, kata dia, jika nantinya pasangan antara Prabowo Subianto-Abdul Muhaiman Iskandar atau Cak Imin benar-benar dideklarasikan untuk Pilpres 2024.

Meski begitu, menurut Hanif, dalam posisi koalisi antara dua partai itu, Cak Imin dan PKB lebih diuntungkan.

“Jika dalam waktu dekat, koalisi Gerindra-PKB resmi dideklarasikan, maka ini satu langkah maju. Memastikan satu tahapan terlampaui. Mengingat hingga saat ini, secara resmi baru ada satu koalisi, yakni KIB. Secara prediktif, akan terdapat 3-4 koalisi,” paparnya.

Setelah deklarasi terjadi, kata dia, tahapan berikutnya adalah menyusun visi misi dan kepastian capres-cawapres.

Lantas, duet Prabowo-Cak Imin, atau Cak Imin-Prabowo yang selama ini santer disinggung oleh kedua elit partai kemungkinan akan terjadi. 

"Hitungan di atas kertas, duet Prabowo-Cak Imin lebih memungkinkan. Pertama, perolehan suara Gerindra di Pemilu 2019 lebih tinggi dibanding PKB," paparnya. 

Kedua, lanjut Hanif, dalam beberapa bulan terakhir, tingkat elektabilitas Prabowo lebih tinggi dibanding Cak Imin.   

"Namun demikian, Cak Imin dan PKB tetap diuntungkan. Alasannya, pertama, mengusung langsung ketua umum sebagai pasangan yang berkontestasi di 2024. Hal ini dapat meningkatkan kesolidan kader partai," paparnya. 

Kedua, lanjut Hanif besar kemungkinan suara PKB dalam pilpres terjaga. 

"Majunya Cak Imin besar kemungkinan memiliki efek ekor jas (coat-tail effect). Di mana popularitas ketua umum sebagai kandidat capres-cawapres akan berdampak pada perolehan suara partai," paparnya. 

“Ujungnya, banyak kader yang akan duduk di kursi legislatif,” tutupnya.

Baca Juga: PKB Makin Dekat dengan Gerindra, PKS: Koalisi Semut Merah Bubar

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bakal segera mendeklarasikan koalisi bersama untuk Pemilu 2024.

Rencananya, koalisi PKB-Gerindra ini bakal digelar sebelum peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77. 


"Terkait perkembangan terakhir agenda koalisi PKB dengan Gerindra akan saya sampaikan pada pertemuan terakhir tiga hari yang lalu, kami bersepakat menyatakan deklarasi koalisi PKB-Gerindra," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, Kamis (28/7/2022). 

"Terkait pelaksanaannya, dipastikan bakal dilakukan dilakukan sebelum 17 Agustus, karena deklarasi ini akan menjadi bagian dari perayaan 17 Agustus," imbuhnya. 

Nantinya deklarasi koalisi PKB-Gerindra akan ditandai dengan peluncuran piagam deklarasi untuk menegaskan posisi kedua partai dalam kontestasi pemilu serentak.

Baca Juga: PKB Makin Dekat dengan Gerindra, PKS: Koalisi Semut Merah Bubar

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x