Kompas TV nasional peristiwa

Peran Orangtua dan Pendeta, Kuatkan Bharada E Bongkar Skenario Pembunuhan Brigadir J

Kompas.tv - 10 Agustus 2022, 10:50 WIB
peran-orangtua-dan-pendeta-kuatkan-bharada-e-bongkar-skenario-pembunuhan-brigadir-j
Foto Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. (Sumber: Tribunnews.)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Skenario Irjen Ferdy Sambo diduga untuk membunuh Brigadir Pol Nofriansyah Yoshua Hutabarat dibongkar Bharada Richard Eliezer.

Peran sang Jenderal yang juga atasannya, dideskripsikan Bharada E dalam pernyataan tertulis.

Keterangan Bharada E soal terbunuhnya Brigadir J, pada akhirnya memang menjadi pintu masuk kasus ini terungkap.

Di balik pengakuan Bharada E, ternyata ada peran orangtua, pendeta, hingga orang yang dihormati di kampungnya.

Bharada E yang dikenal orang-orang terdekatnya sebagai anak Tuhan, dikuatkan untuk mengungkap fakta peristiwa 8 Juli di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.


Pelibatan orangtua Bharada E, pendeta, hingga orangtua yang dihormati diperoleh dari sumber KOMPAS.TV.

Baca Juga: Pengamat soal Motif Pembunuhan Brigadir J Masih Misteri: Ini Harga Diri Laki-laki dan Perwira Tinggi

“Polisi mendatangkan orangtua, pendeta sampai orang yang dihormati Bharada E dari kampung, biar dia mengaku,” ucap sumber KOMPAS.TV, Rabu (10/8/2022).

Sebagaimana ditulis KOMPAS.TV, Bharada E memang telah mengaku bersalah. Ia menangisi dan menyesali perbuatan yang mengakibatkan Brigadir J tewas.

Upaya kepolisian untuk membuat terang kasus ini dari pengakuan Bharada E, kemudian dipertegas Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.

Perwira bintang 3 ini menegaskan, pengakuan Bharada E yang berani mengungkap Irjen Ferdy Sambo bukanlah karena pengacara.

Terlebih pengacara pertama Bharada E adalah pihak yang ditunjuk oleh Ferdy Sambo. Begitu pun dengan pengacara yang kini mendampingi Bharada E.

Baca Juga: Tidak Cukup Pasal 340 KUHP, Kapolri Minta Timsus Periksa Ferdy Sambo untuk Dugaan Hilangkan Barbuk

“Bukan karena pengacara itu dia mengaku, ancaman hukuman berat, secara sadar membuat pengakuan,” kata Agus Andrianto, Selasa (10/8/2022).

Kabar Bharada E yang menjadi tersangka kasus pembunuhan, direspons rekan-rekannya sesama pecinta alam dengan ketidakpercayaan.

Dalam laporan khusus KOMPAS TV tadi malam, Maria Tamaren rekan Bharada E mengaku tidak percaya sejak awal kasus ini mengemuka di publik.

“Bukan hanya saya saja ya, hampir semua teman-teman yang kenal siapa Icad (Richard Eliezer) itu sebenarnya tidak percaya dengan yang terjadi,” kata Maria.

Maria mengenal Bharada E sebagai sosok yang humble dan kerap ikut kegiatan kemanusiaan.

Baca Juga: Kapolri: Bharada E Tembak Brigadir J atas Perintah Irjen Ferdy Sambo

“Dia bisa berteman dengan siapa saja apalagi dia kan seorang yang tidak kenal rokok, alkohol, dan sering terlibat bersama-sama dalam kegiatan kemanusiaan,” ucap Maria.

“Baik lah orangnya, sangat baik, makanya hampir semua teman-teman tidak menyangka kalau pemberitaan dia menjadi pembunuh sebenarnya, penembak Brigadir J.”

Apalagi kata Maria, sebagai sesama pecinta lingkungan, tradisi kawan atau teman adalah keluarga.

Maria meyakini, tidak mungkin Bharada E punya motif sendiri untuk melakukan penembakan atau pembunuhan terhadap rekannya.

“Tidak akan mungkin dia melakukan itu hanya berdasarkan sebuah, seperti kronologi yang diceritakan di awal ya, hanya karena membela seorang Ibu, terus dia harus main tembak-tembak, itu yang tidak bisa diterima dengan akal sehat,” ujar Maria.

Baca Juga: Bharada E Cerita ke Pengacara: Tidak Ada Tembak Menembak, Yang Ada Tembakan Terus Menerus

“Pasti ada faktor X kalau dia sampai terlibat.”

Rekan Bharada E lainnya, Oktris Johanes, juga mengaku tidak percaya Bharada E menjadi pembunuh BrigadirJ.

Kendati demikian, Oktris mendorong Bharada E untuk menyikapi persoalan ini dengan sejujurnya.

“Harapan kami, yang pasti pertama, dia mengaku sejujur-jujurnya agar bisa terungkap,” ucapnya.

Paman Bharada E, Royke Pudihang pun demikian, ia tidak percaya keponakannya yang dikenal sangat berbakti kepada orangtua melakukan pembunuhan.

“Keseharian, dia anak baik, tapi setelah di sana, kita enggak tahu,” ujarnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x