Kompas TV nasional hukum

Komnas HAM: Kondisi Bharada E Sehat dan Lancar Jawab Pertanyaan

Kompas.tv - 15 Agustus 2022, 22:25 WIB
komnas-ham-kondisi-bharada-e-sehat-dan-lancar-jawab-pertanyaan
Komnas HAM sebut kondisi Bharada E alias Richard Eliezer, tersangka penembakan terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, sehat dan lancar menjawab pertanyaan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kondisi Bharada E alias Richard Eliezer, tersangka penembakan terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, sehat dan dapat menjawab pertanyaan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Hal itu diungkapkan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh Kompas TV, Senin (15/8/2022).

“Kondisi Bharada E sehat, sangat baik dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan Komnas dengan lancar,” jelas Beka.

Sementara Putri Candrawathi, istri Irjen Pol Ferdy Sambo, kata dia, ditangani oleh Komnas Perempuan dan Komisioner Komnas HAM Sandrayati Moniaga.

“Sekarang ini khusus untuk Bu Putri ditangani oleh teman-teman Komnas Perempuan dan Komisioner Komnas HAM Bu Sandrayati.”

Baca Juga: KPK Terima Aduan soal Suap Ferdy Sambo ke LPSK


“Tapi mungkin dalam beberapa hari ini tidak ada aktivitas, karena sebentar lagi 17 Agustus. Saya kira kita sama-sama menghormati hari kemerdekaan Indonesia,” tambah Beka.

Dalam konferensi pers tersebut, Beka juga menuturkan bahwa hingga saat ini belum ditemukan indikasi adanya penganiayaan terhadap Brigadir J.

“Dengan melihat CCTV, itu belum ada indikasi penganiayaan.”

“Itu konteksnya seperti itu. Jadi melihat dari CCTV dan kerangka waktu yang ada, bahwa kemudian nanti kesimpulannya apa, nanti,” tegasnya.

Selain memeriksa Bharada E, kata Beka, pihaknya juga memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.

Ia mengatakan Komnas HAM melihat langsung bagaimana kondisi dan denah konstruksi rumah di TKP.

Hal ini, lanjut dia, yang kemudian mengonfirmasi banyak data, keterangan, dan informasi yang sudah didapatkan selama ini.

“Baik dari keterangan para ajudan, kemudian dari foto-foto, maupun juga percakapan lewat siber plus juga dari balistik.”

“Kami kemudian menanyakan soal lintasan peluru, sudut peluru, terus kemudian posisi di mana Brigadir J itu ada, kemudian dalam posisi yang sudah meninggal, kemudian juga posisi orang lain yang ada di TKP saat kejadian,” urainya.

Selain itu, pihaknya juga menanyakan bagaimana proses penembakan terjadi. Artinya, lanjut dia, dari jumlah peluru yang ada, apakah menembus dinding dan sebagainya.

“Kira-kira seperti itu yang dari TKP, termasuk juga mengonfirmasi hasil-hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri pada saat pertama diautopsi Brigadir J.”

Baca Juga: Jenis Pelanggaran HAM Berat yang Bisa Jerat Irjen Ferdy Sambo dalam Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua

Rencananya dalam beberapa hari ke depan, setelah Komnas HAM melakukan peninjauan terhadap TKP dan pemeriksaan terhadap Bharada E, Beka mengatakan pihaknya akan mulai menyusun laporan-laporan.

“Kemudian mengidentifikasi setiap data keterangan, informasi, disinkronkan antara satu keterangan yang didapat dari satu orang dengan yang lain.”

“Supaya kemudian kelihatan mana bolong-bolongnya segala macam, dan akan mencoba mulai menyusun kerangka analisanya,” tutur Beka.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x