Kompas TV nasional peristiwa

JPU Bongkar Peran Hendra Kurniawan yang Sapu Bersih Jejak Digital Kejahatan Ferdy Sambo

Kompas.tv - 19 Oktober 2022, 12:04 WIB
jpu-bongkar-peran-hendra-kurniawan-yang-sapu-bersih-jejak-digital-kejahatan-ferdy-sambo
Hendra Kurniawan, Terdakwa Perintangan Penyidikan Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir diancam dengan pidana dalam Pasal 49 jo pasal 33 Undang-Undang No. 19 tahun 2016 juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Jaksa Penuntut Umum (JPU) gambarkan bagaimana peran terdakwa Hendra Kurniawan bertindak sebagai pihak yang menyapu bersih jejak digital kejahatan Ferdy Sambo terhadap Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Dalam skenario yang dikontruksi Ferdy Sambo yakni, istrinya atau Putri Candrawathi telah dilecehkan oleh Brigadir J di rumah dinas Kompleks Duren Tiga.

Terdakwa Hendra Kurniawan diminta untuk melakukan pengecekan CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo.

Dari sejumlah rekaman CCTV, ternyata ada yang menunjukkan Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat dalam keadaan hidup dan menggunakan kaos putih berjalan dari garasi rumah menuju pintu samping melalui taman rumah setelah Ferdy Sambo tiba di rumah dinasnya.

Hal ini bertentangan dengan penjelasan Ferdy Sambo sebelumnya, yang mengatakan bahwa Brigadir J sudah tewas saat dia tiba di rumah dinas. 

Baca Juga: Brigjen Hendra Kurniawan Didakwa Lakukan Perintangan Penyidikan Kasus Pembunuhan Brigadir J

Kejanggalan ini kemudian dilaporkan kepada Ferdy Sambo oleh terdakwa Hendra Kurniawan. Sebab, narasi yang muncul di saat bersamaan adalah tewasnya Brigadir J karena tembak menembak dan Ferdy Sambo tidak di rumah.

Namun, Ferdy Sambo justru menganggap kondisi yang menggambarkan Brigadir J masih hidup saat dirinya tiba di rumah dinas sebagai hal keliru. Dia lantas memerintahkan terdakwa Hendra Kurniawan untuk membersihkan file CCTV tersebut.

“Pastikan semuanya sudah bersih,” perintah Ferdy Sambo kepada Hendra Kurniawan.

Menjalani perintah Ferdy Sambo yang merupakan atasannya, terdakwa Hendra Kurniawan kemudian meminta Arif Rachman Arifin untuk menjalani instruksi pemusnahan CCTV.

Meskipun, Arif Rachman Arifin sudah mengungkapkan kepada terdakwa Hendra Kurniawan sambil ketakutan dan gemetar, bahwa Brigadir J masih hidup saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas.

Baca Juga: Peran AKBP Arif Rachman di Kasus Perintangan Penyidikan, Jalani Perintah Ferdy Sambo Musnahkan Bukti

Tapi, Terdakwa Hendra Kurniawan dengan jam terbangnya sebagai anggota polisi bukan justru memeriksa kecurigaan anak buahnya.

Di depan Ferdy Sambo, terdakwa Hendra Kurniawan justru meminta Arif Rachman Arifin untuk mempercayai apa yang disampaikan Sambo.

“Sudah Rif, kita percaya saja,” ucap terdakwa Hendra Kurniawan kepada Arif Rachman.

Tidak berhenti di situ, terdakwa Hendra Kurniawan juga memastikan perintah Ferdy Sambo dijalankan dengan benar oleh Arif Rachman Arifin.

“Rif perintah kadiv sudah dilaksanakan belum,” kata Hendra Kurniawan.

“Sudah dilaksanakan Ndan,” jawab Arif Rachman Arifin.

Kemudian keesokkannya, Arif Rachman Arifin dengan sengaja mematahkan laptop dengan kedua tangannya.

Baca Juga: Hendra Kurniawan Rogoh Uang dari Saku Pribadi Rp300 Juta Sewa Jet demi Perintah Ferdy Sambo

Selain soal CCTV yang menunjukkan Brigadir J masih hidup saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas. Terdakwa Hendra Kurniawan, juga dihubungi Ferdy Sambo untuk menangani pemeriksaan saksi-saksi oleh penyidik dari Polres Jakarta Selatan.

Ferdy Sambo meminta pemeriksaan itu dilakukan di Biro Paminal Divisi Propam Polri.

“Bro, untuk pemeriksaan saksi-saksi oleh penyidik Selatan di tempat bro aja ya! Biar tidak gaduh karena ini menyangkut Mbakmu,” kata Ferdy Sambo kepada terdakwa Hendra Kurniawan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x