Kompas TV nasional rumah pemilu

Ini Tanggapan Sekjen PDIP soal Bima Arya "Jodohkan" Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil

Kompas.tv - 31 Oktober 2022, 04:05 WIB
ini-tanggapan-sekjen-pdip-soal-bima-arya-jodohkan-ganjar-pranowo-dengan-ridwan-kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) dalam acara gelar wicara Diseminasi Nasional Solo, di Pura Mangkunagaran, Surakarta, Jumat (28/10/2022). (Sumber: jatengprov.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi ucapan Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya yang terkesan menjodohkan politisi PDIP Ganjar Pranowo dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Tentu semua bisa berpendapat dan itu suatu kemajuan dalam demokrasi kita," kata Hasto pada Minggu (30/10/2022) sebagaimana dilaporkan oleh Jurnalis KOMPAS TV Putri Oktaviani dan Bondan Wicaksono.

Ia lalu membandingkan kondisi demokrasi saat ini dengan masa Orde Baru yang menurut dia didominasi oleh kekuasaan.

Menurut dia, pembicaraan mengenai capres dan cawapres saat itu dianggap tabu, sehingga tidak mudah untuk disampaikan kepada publik dan menjadi bagian dari wacana publik.

"Termasuk yang jodoh-menjodohkan, tetapi bagi PDI Perjuangan disiplin partai sangat jelas mekanismenya dan sudah diterapkan dengan baik," ujarnya.

Baca Juga: Bima Arya Jodohkan Ganjar dan Ridwan Kamil untuk Pilpres 2024, Pengamat: KIB Harga Dirinya di Mana?

Ia menegaskan, keputusan bakal capres dan cawapres yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2024 akan diumumkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada momen yang tepat.

"Bagaimana capres-cawapres itu nanti pada momentum yang tepat akan diumumkan oleh Bu Mega," terangnya.


Ia juga mengatakan pihaknya mengenal baik Bima Arya sebagai politikus muda yang sering berdialog tentang peran politikus muda bagi bangsa dan negara Indonesia. 

Terkait tindakan Bima Arya yang memasangkan Gubernur Jawa Tengah itu dengan Ridwan Kamil, Hasto mengatakan bahwa hasil survei politik saat ini masih sangat dinamis.

"Lembaga survei itu bisa mengumumkan bagaimana pendanaan ya supaya menihilkan dari berbagai bias kepentingan bagi PDI perjuangan," kata Hasto. 

Akan tetapi, ia menilai bahwa calon pemimpin hendaknya dipersiapkan dengan baik. 

"Bukan muncul karena pencitraan, tetapi karena kerja kolektif untuk rakyat, karena komitmen terhadap masyarakat," jelas Hasto.

"Masa depan dari itu dipersiapkan melalui kaderisasi partai politik," lanjut dia.

Baca Juga: Bima Arya: Ganjar dan Ridwan Kamil Bisa Diduetkan pada Pilpres 2024 Asal Tiga Partai KIB Menerima

Sebelumnya, Bima Arya "menjodohkan" Ganjar dengan Ridwan Kamil untuk menjadi pasangan bakal capres-cawapres di Pilpres 2024.

"Mas Ridwan Kamil keluarganya pesantren dekat dengan pondok pesantren. Mas Ganjar aktivis nasionalis, beda tapi saling melengkapi. Bener enggak," tanya Bima saat menghadiri Gala Dinner di Pura Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/10/2022).

"Siapkah Pak Ganjar bersanding dengan Kang Emil untuk calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia pada 2024 mendatang?" tanya Bima Arya di hadapan para hadirin.

Wali Kota Bogor itu mengatakan bahwa duet Ganjar-Emil bisa terwujud jika tiga partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menerima. 

Baca Juga: Sekjen Gerindra Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Putuskan Bakal Capres yang Diusung di Pilpres 2024

"Dua nama ini (Ganjar dan Emil) kan hanya bisa digolkan ketika tidak saja unggul secara elektoral dan kapasitas, tapi juga memiliki akseptabilitas atau penerimaan di tiga partai, itu juga penting," ujar Bima dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Minggu.

Ia mengatakan, sebagai bagian dari KIB, PAN masih harus berdinamika dengan dua partai lainnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x