JAKARTA, KOMPAS.TV - Rosti Simanjuntak, Ibu dari Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat berurai air mata saat persidangan menunjukkan sejumlah luka di tubuh anaknya.
Sebelumnya, Rosti Simanjuntak memang sudah terlihat berupaya menahan kesedihannya saat sang suami atau Samuel Hutabarat menjawab pertanyaan Jaksa Erna Normawati.
Ia terlihat menyeka beberapa kali air matanya yang tumpah tak terbendung, mengingat bagaimana kabar kematian anaknya harus dihadapi ketika itu.
Ditambah lagi, adanya narasi yang dituduhkan di balik kematian anaknya hingga sejumlah luka di tubuh anaknya.
Di persidangan Samuel Hutabarat membeberkan kepada Jaksa Erna Rosmawati bagaimana tubuh anaknya penuh luka.
Baca Juga: Kata Samuel Hutabarat saat Yosua Dipulangkan Tanpa Nyawa: Jangan Ada yang Melangkahi Kepala Saya
Cerita itu bermulai ketika Samuel memutuskan baru akan memakamkan Brigadir J atau Yosua pada Senin, 11 Juli 2022.
Namun, informasi dari Mahareza, anaknya, formalin yang diberikan kepada Brigadir J atau Yosua hanya kuat bertahan untuk 24 jam.
Sehingga keluarga menambah formalin agar, jenazah Yosua atau Brigadir J yang tewas 8 Juli 2022 tidak bau.
Di saat memberikan formalin, kata Samuel, ternyata ditemukan luka tambahan menyerupai bentuk luka penganiayaan.
Dalam kesaksiannya, Samuel mengaku, dirinya memang tidak melihat langsung dan hanya menyaksikan dari foto yang diambil adik iparnya yakni Rohani Simanjuntak.
Baca Juga: Ayah Brigadir J Ceritakan Tentang Leonardo Simatupang yang Sebut Kematian Anaknya Karena Aib
Selain luka pada wajah dan dada yang diketahui, ternyata ada juga luka memar di kedua rusuk Brigadir J.
Tak hanya itu, sambung Samuel, anaknya juga mengalami luka di bagian bahu, jari tangan, hingga ada sayatan di bagian kaki.
“Di fotonya semua luka itu, sore hari ditunjukkan kepada saya, ada luka tambahan Bang, loh kok kejam kali, ini bukan ditembak lagi, sudah dianiaya,” ucap Samuel Hutabarat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.