Kompas TV nasional peristiwa

Awan Panas Guguran Gunung Semeru sudah Mengarah ke Desa Sumberwuluh, Warga Mulai Evakuasi

Kompas.tv - 4 Desember 2022, 13:37 WIB
awan-panas-guguran-gunung-semeru-sudah-mengarah-ke-desa-sumberwuluh-warga-mulai-evakuasi
BUpati Lumajang menyebut awan panas guguran (APG) dari erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sudah mengarah ke Desa Sumberwuluh. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

“Persiapan tempat evakuasi adalah SD Supiturang, dan sedang kita persiapkan berikutnya SMP Pronojiwo.”

“Saya sedang menuju perjalanan ke pos pantau, tapi tadi disampaikan abhwa di pos pantau, begitu sudah disampaikan statusnya Awas, masyarakat sudah mulai harus melakukan evakuasi sejak sekarang,” urainya.

Sementara Hendra Gunawan, Kapus Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam Breaking News KompasTV, Minggu (4/12), menyebut APG sudah mengancam permukiman.


 

Hendra menyebut, pihaknya telah meningkatkan status Gunung Semeru dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).

“Artinya, ancaman bahaya ini sudah mengancam tempat permukiman mnausia,” jelasnya.

“Dan terjadi eskalasi aktivitas gunung, serta ada kemungkinan jarak luncur yang lebih jauh daripada 13 kilometer ini, diikuti dengan bahaya ikutan dari aliran lahar.”

Ia menuturkan, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas pada hari ini, sekitar pukul 04.30, dan berlangsung sampai saat ini.

Jarak luncur wan panas tersebut pun berangsur semakin jauh, mulai dari dari tujuh kilometer dari puncak, dan terakhir dilaporkan mencapai jarak 13 kilometer.

Baca Juga: LIVE Gunung Semeru: Bagaimana Kondisi & Aktivitas Vulkanik sampai Hari Ini?

Dengan ditingkatkannya status Gunung Semeru menajdi Awas, PVMBG merekomendasikan tiak ada kegiatan warga dalam radius 8 kilometer dari puncak.

“Dengan rekomendasi, jarak tidak boleh ada aktivitas dalam radius 8 kilometer dan secara sektoral ke arah tenggara sejauh 16 kilometer dari puncak,yaitu menuju Kobokan dan Kali Lanang.”




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x