Kompas TV nasional hukum

Soal Kesaksian Sambo di Sidang Eliezer, Pakar Sebut Ada Indikasi Berbohong, Begini Penjelasannya

Kompas.tv - 8 Desember 2022, 18:24 WIB
soal-kesaksian-sambo-di-sidang-eliezer-pakar-sebut-ada-indikasi-berbohong-begini-penjelasannya
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo, memasuki ruangan menjelang sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022). (Sumber: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar mikro ekspresi, Monica Kumalasari, menyoroti gestur dan ekspresi Ferdy Sambo saat menjadi saksi dalam sidang pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E.

Ferdy Sambo dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dengan terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (7/12/2022).

Monica menuturkan, penampilan mantan Kadiv Propam Polri pada sidang itu berbeda dari biasanya. Adapun yang dimaksud yakni perubahan suara Ferdy Sambo yang lebih lembut dan rendah.

"Penampilan Sambo berbeda dari biasanya, saya mengatakan penampilan ini keluar dari base line-nya," kata Monica dalam Kompas Petang Kompas TV, Kamis (8/12/2022).

"Apa yang merupakan base line Sambo selama beberapa persidangan? Beliau masih memiliki power untuk mengatakan menurut caranya. Tetapi kali ini, yang terjadi perubahan adalah suaranya lebih softer (lebih lembut, red) dan lower (lebih rendah)."

Monica pun mengatakan, perbedaan suara menjadi lebih lembut atau lebih tinggi berarti terjadi perubahan.

Sehingga, dapat disimpulkan, kata dia, perlu digali lebih dalam karena ada hipotesis yang harus dites lagi oleh hakim.

"Jadi kalau hakim mengatakan bohong, secara scientific (ilmiah, red) saya mengatakan ya, karena hakim ini sudah memiliki pengalaman," jelasnya. 

Baca Juga: Pengacara Richard Eliezer Ungkap Fakta Baru dari Sidang Saksi Ferdy Sambo!

Monica menuturkan, kesaksisan Sambo ini dinilai bukan merupakan sesuatu yang spontan.

Gaya bicara Sambo yang lebih lembut dengan nada atau tone yang lebih rendah, kata Monica, dilakukan sembari mencoba berpikir untuk merunutkan cerita agar meneguhkan ceritanya kepada hakim. 

"Karena ini bukan merupakan sesuatu yang spontan, di mana spontanitas merupakan sesuatu unsur kejujuran, sehingga kita akan bertanya bahwa tone-nya menjadi softer dan lower, ini adalah ketika seseorang ada perubahan dalam suara seperti ini, mereka mempunyai waktu atau jeda untuk merekonstruksikan sesuatu, termasuk berpikir," jelasnya. 

Monica juga turut menyoroti ekspresi Ferdy Sambo saat membantah keterangan Richard Eliezer terkait sosok perempuan yang menangis.

Menurutnya, saat memberikan keterangan, ekspresi yang ditunjukkan Sambo adalah rasa takut, bukannya marah. 

"Tadi salah satu poinnya juga, ketika Sambo mengatakan tentang seorang perempuan yang datang di rumah, harusnya kan marah, tapi yang muncul pada Sambo di mikroekspresinya malah fear atau takut," jelasnya.

Melihat hal itu, Monica menilai adanya perubahan pada nada bicara Sambo baik yang lembut dan ketakutan ini merupakan indikasi dari seseorang yang sedang berbohong.

"Di dua sesuatu yang kontras ini dengan voice yang dua-duanya keluar dari base line-nya Sambo, kita boleh mengatakan bahwa untuk dua particular item ini bisa kita gali karena ada indikasi bahwa seseorang itu berbohong," tegasnya. 

Baca Juga: 5 Pengakuan Mengejutkan Ferdy Sambo, Bikin Eliezer Geleng-geleng dan Hakim Meragu!


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x