Deddy dianggap memiliki kapasitas spesifik di bidang platform media sosial dan dapat menjangkau pengguna media sosial dalam jumlah masif.
Sasarannya para pengguna media sosial yang tidak banyak mengetahui soal pertahanan dan komponen cadangan bisa mendapat penjelasan.
Di sisi lain banyak prajurit dan perwira di Kemhan atau di TNI tidak memiliki kapasitas serupa seperti Deddy yang bisa menjangkau pengguna media sosial dalam jumlah masif.
"Dalam konteks ini Deddy sangat diperlukan untuk menjangkau pengguna media sosial. Cara dan bahasa Deddy kita bisa menjangkau mereka. Selama ini itu tidak banyak yang terjangkau oleh prajurit organik, perwira di Kemhan maupun di TNI," ujar Dahnil.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Prabowo Perbaiki Anggaran Komcad Bermasalah!
Dahnil menambahkan pemberian pangkat ini juga perlu kesediaan dari Deddy untuk mengemban tugas yang diberikan.
Namun ada konsekuensi yang dipegang Deddy selama menjadi perwira TNI AD. Pertama, ia tidak mendapat hak pilih sama seperti prajurit TNI AD, dan bisa diseret ke pengadilan militer jika melanggar aturan.
"Dalam konteks ini engagement Deddy soal isu kemiliteran, pertahanan terutama komponen cadangan sangat tinggi, dan Deddy cukup membantu karena Deddy memahami dan mengikuti di komcad sejak awal. Ini salah satu kriteria juga," ujar Dahnil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.