Kompas TV nasional hukum

Tangis Arif Pecah Sadar Beda Cerita dengan Sambo: Istri Takut Nasib Anak-anak, Ajudan Saja Dibunuh

Kompas.tv - 13 Januari 2023, 16:31 WIB
tangis-arif-pecah-sadar-beda-cerita-dengan-sambo-istri-takut-nasib-anak-anak-ajudan-saja-dibunuh
Tangis Arif Rachman Arifin pecah saat teringat perkataan istrinya yang mengkhawatirkan nasib anak-anak usai dirinya memberi keterangan yang berbeda dengan Ferdy Sambo.  (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tangis Terdakwa Arif Rachman Arifin pecah saat teringat perkataan istrinya yang mengkhawatirkan nasib anak-anak usai dirinya memberi keterangan yang berbeda dengan Ferdy Sambo. 

Kepada Ketua Majelis Hakim Ahmad Suhel, Arif Rachman mengaku memang memiliki rasa takut yang besar terhadap Ferdy Sambo.


 

Hal tersebut disampaikan oleh mantan perwira menengah Yanma Polri itu, dalam keterangannya sebagai terdakwa di sidang perintangan penyidikan atau obstruction of justice di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023).

“Rasa takut itu besar yang mulia,” kata Arif Rachman yang pangkat terakhirnya AKBP.

Arif Rachman  pun mengungkapkan, dirinya kepikiran atas apa yang telah disampaikan oleh istrinya, setelah menyampaikan keterangan berbeda dalam persidangan saat Ferdy Sambo menjadi saksi.

Baca Juga: Ternyata, Putri Candrawathi Juga Nangis saat Cerita Skenario Palsu Pelecehan Seksual di Duren Tiga

“Kemarin ketika saya menceritakan dan berbeda dengan Pak FS saja, terus terang keluarga saya itu takut yang mulia,” ucap Arif Rachman.

“Istri saya sampai bilang, 'nanti enggak apa-apa anak-anak? Bayangkan ajudannya saja bisa dibunuh,. Gimana saya enggak kepikiran yang mulia,” kata Arif Rachman sambil menangis.

Untuk diketahui, Arif Rachman  memang memberikan keterangan berbeda dengan apa yang disampaikan Ferdy Sambo saat bersaksi. Misalnya, soal rekaman CCTV yang memperlihatkan Yosua masih hidup.

Melihat keadaan sebenarnya terkait keberadaan Nofriansyah Yosua Hutabarat masih hidup, akhirnya perasaan terdakwa Arif Rachman Arifin sangat kaget karena tidak menyangka.

Arif bersama Terdakwa Hendra Kurniawan kemudian menghadap Sambo.  Dengan nada marah, mantan jenderal bintang dua tersebut justru mempertanyakan mengapa Arif dan Hendra tak percaya pada dirinya. Sambo juga mengancam Arif agar tak membocorkan rekaman CCTV itu. Bahkan, dia memerintahkan Arif menghapus dan memusnahkan rekaman tersebut.

Selain itu, Arif Rachman pun menyatakan Ferdy Sambo memiliki keinginan untuk menyelamatkan Hendra Kurniawan.

“Tanggal 2 September 2022 yang mulia, Pak Ferdy Sambo ini pada saat sidang kode etik memanggil saya, pada saat istirahat dan meminta saya untuk mengikuti kronologis BAP-nya Ferdy Sambo dengan alasan,  dalam penyampaiannya ke saya, "Rif.. kita harus jaga senior kamu, Hendra Kurniawan, karena kariernya (Hendra Kurniawan) sudah bagus di Brigjen,” ungkap Arif Arifin, Kamis pekan lalu.

Baca Juga: Arif Rachman: Ferdy Sambo Marah Timsus Pimpinan Wakapolri Olah TKP Tak Izin, Tidak Punya Tata Krama

Tidak hanya menyampaikan hal tersebut, Arif menuturkan, Ferdy Sambo juga mengiming-iminginya bisa selamat jika mengikuti kronologis BAP-nya.

Namun, sambung Arif, saat itu dirinya dengan tegas menolak permintaan Ferdy Sambo untuk mengikuti kronologinya.

“Jadi kalau dia (Hendra Kurniawan) selamat kamu (Arif) pasti selamat, jadi sudah ikuti saja, ikuti saja BAP saya,” ucap Arif meniru perkataan Ferdy Sambo kepadanya.

“Tapi saya nyatakan tidak bisa komandan, mohon maaf, itu sanggahan saya yang mulia,” tambah Arif.

Kemarin, Chuck Putranto yang dihadirkan sebagai saksi memperkuat keterangan Arif Rachman. Bahwa pada tanggal 13 Juli 2022, Arif Rachman terlihat keluar bersama Hendra Kurniawan dari ruang Ferdy Sambo untuk melaporkan soal CCTV. Namun  keterangan ini dibantah Sambo juga Hendra. 

Baca Juga: Pakar Psikologi: Mengacu Riset, Putri Candrawathi Bukan Profil Korban Pemerkosaan

Arif menjadi satu dari tujuh terdakwa kasus perintangan penyidikan bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Irfan Widyanto. Arif terseret skenario yang dibuat oleh atasannya, mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.    




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x