Kompas TV nasional rumah pemilu

Survei SMRC: Tak Ada Polarisasi di Masyarakat pada Pilpres 2024

Kompas.tv - 16 Maret 2023, 18:43 WIB
survei-smrc-tak-ada-polarisasi-di-masyarakat-pada-pilpres-2024
Kolase foto Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan diprediksi bersaing ketat di Pilpres 2024 (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO-GARRY LOTULUNG)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

"Ini mencerminkan kurva normal, itu artinya tidak terjadi polarisasi dalam ideologi kita. Jadi dilihat tanpa intervensi apa-apa, masyarakat kita itu moderat dalam hal ideologi meski sedikit cenderung ke Pancasila," terangnya. 

Akan tetapi, Saiful juga menuturkan, keadaan normal di masyarakat yang tidak terjadi polarisasi ini bisa rusak kalau ada intervensi. Salah satu intervensi yang bisa merusak masyarakat menjadi terpolarisasi adalah persaingan politik. 

Saiful kemudian memaparkan hasil survei apabila Pilpres 2024 menghadapkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Apakah masyarakat terbelah? Ternyata jawabannya adalah tidak. 

"Anies dan Ganjar soal ideologi tidak ada bedanya. Pemilih Anies dan Ganjar polanya sama, umumnya di tengah. Jadi tidak terjadi polarisasi ideologis," ucapnya. 

Hal serupa juga terjadi apabila Pilpres 2024 mempertemukan Anies dan Prabowo Subianto. Masyarakat Indonesia lagi-lagi menunjukkan tidak ada polarisasi. 

Maka dari itu, Saiful menyimpulkan isu polarisasi yang muncul hanyalah kekhawatiran kelompok tertentu saja.

Baca Juga: Pengamat: Hasrat Politik PDI-P dan Gerindra Ganjal Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres 2024

Masyarakat Indonesia, kata dia, melihat persaingan pada elite politik tidak menjadi alasan bagi mereka untuk terpecah atau terbelah. 

"Jadi selama ini, isu polarisasi itu hanyalah kekhawatiran kelompok tertentu saja. Polarisasi itu muncul di persaingan antara elite politik," lanjutnya.

"Yang dikhawatirkan bukan persaingan di antara elitenya, itu mereka biasa adu pendapat, adu argumen dan seterusnya."

"Yang dikhawatirkan itu perbedaan di elite berpengaruh pada massa yang sangat luas. Jadi terbelahnya elite membuat masyarakat luas terbelah. Itu yang dikhawatirkan. Tapi data empiris menunjukkan tidak ada itu."

"Masyarakat tidak melihat itu sebagai sumber harus terbelahnya mereka sebagai anak bangsa. Ini normal dan sehat masyarakat kita dalam hal ini," pungkasnya.  

Baca Juga: Isu Duet Pilpres 2024: Ganjar-Prabowo, Tapi Siapa Cawapresnya?


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x