Kompas TV nasional rumah pemilu

Survei Indo Barometer: Cawapres Jadi Penentu Pemenang Pilpres 2024

Kompas.tv - 23 Maret 2023, 21:45 WIB
survei-indo-barometer-cawapres-jadi-penentu-pemenang-pilpres-2024
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengikuti acara Harlah NU di Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur 7 Februari 2023. (Sumber: Tangkapan layar/Nadia)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

"Kemudian umum mengenal Erick Thohir sebagai pemilik Inter Milan misalnya. Kemudian dia bagian dari Nahdlatul Ulama, bagian dari Ansor, bahkan kemarin menjadi Ketua Panitia dari 100 Tahun Nahdlatul Ulama."

"Tetapi saya melihat memang poin pokoknya, kalau kita bicara calon presiden/calon wakil presiden ya, memang itu jabatan-jabatan publik."

"Jadi yang menjadi tolok ukur masyarakat, kalau berbicara soal calon presiden/calon wakil presiden, itu terutama adalah di jabatan pemerintahan," tuturnya. 

Dalam survei Indo Barometer, tidak ada nama-nama lain yang sebelumnya sempat muncul sebagai cawapres seperti Ridwan Kamil atau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Baca Juga: Bawaslu Ingatkan ASN Hati-Hati Berfoto dengan Caleg, Capres dan Cawapres, Bisa Kena Sanksi

Qodari mengatakan, hal itu dikarenakan survei yang dilakukan pihaknya melihat dari kacamata capres yang akan memilih cawapres. 

"Misalnya Pak Prabowo, partainya Gerindra koalisi dengan PKB. Otomatis Pak Muhaimin menjadi calon. Tetapi menurut saya, Pak Muhaimin dipertimbangkan untuk tidak (maju). Karena kalau Pak Muhaimin, seharusnya sudah deklarasi dari kemarin."

"Pak Prabowo ini kan kelihatannya mau menggarap suara Jawa Timur dan Nahdlatul Ulama. Dan karena itulah kemudian, dia sering kelihatan dengan Khofifah."

"Pada hari ini, saya melihat, Khofifah itu calon yang lebih dipertimbangkan oleh Prabowo," tuturnya. 

Qodari juga melihat adanya kedekatan antara Ganjar dan Erick sehingga sangat mungkin keduanya menjadi pasangan. 

Sedangkan untuk Anies, Qodari menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih bimbang untuk memilih antara AHY dari Demokrat dan Ahmad Heryawan dari PKS, sebagai cawapres. Anies, kata dia, takut akan ditinggalkan oleh salah satu partai apabila memilih sosok dari pihak satunya. 

"Kalau begini, biasanya akan muncul nama ketiga. Dan itu yang dipilih. Maka muncul nama Chairul Tanjung yang dekat dengan Pak SBY dan juga dekat dengan PKS," tuturnya.

Baca Juga: Sempat Tanya soal Capres-Cawapres, Sekjen PDIP: Ibu Mega Selalu Mengatakan 'Sabar'


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x