Kompas TV nasional politik

Antara Prabowo, Wiranto dan Kivlan Zen: Politik Tak Kenal Musuh dan Kawan Abadi

Kompas.tv - 2 Mei 2023, 09:47 WIB
antara-prabowo-wiranto-dan-kivlan-zen-politik-tak-kenal-musuh-dan-kawan-abadi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerima kedatangan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, Senin (1/5/2023). (Sumber: Wartakotalive.com/ Angga Bhagya Nugraha)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

"Yang akan bagi-bagi duit buktinya apa? Tuduhan itu. Pak Prabowo mengatakan nanti elite-elite politik akan bagi bagi duit. Elite politik itu siapa? Tunjuk," kata Wiranto di Kantor Presiden, Jakarta.

Namun dari perseteruan keduanya, ada satu "korban" yang harus mendekam di penjara, yaitu Kivlan Zen. Tentara berpangkat Mayjen (purn) itu, divonis 4 bulan dan 15 hari penjara atas kasus memiliki senjata api dan peluru tajam tanpa surat-surat resmi alias ilegal. 

"Mengadili, menyatakan terdakwa Kivlan Zen telah terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana turut serta secara tanpa hak menerima, menguasai dan menyimpan amunisi sebagaimana didakwaan ke-satu," kata Hakim Ketua Agung Suhendro di Pengadilan Negeri Jakpus, Jumat (24/9/2021).

Namun Kivlan yang hadir berjas biru dan memakai topi baret biru khas militer dengan dua bintang itu, tampak tidak kaget. Dia bahkan menuding mantan atasannya, Wiranto, sebagai pihak yang sengaja menjebloskannya ke penjara karena dendam politik.

"Ini karena dendam politik saja. Dendam politik Wiranto. Ini sudah jelas itulah Wiranto," kata Kivlan usai sidang.


Seperti diketahui, Kivlan adalah pendukung Prabowo dalam dua kali pemilu. Bahkan sudah menjadi sahabat dekat sejak masih aktif di militer. Kivlan, yang pernah duduk sebagai Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) adalah anak buah Letjen (purn) Prabowo Subianto yang kala itu Pangkostrad dan Wiranto sebagai Panglima TNI.

Kasus kerusuhan 1998 yang menewaskan banyak orang dan melengserkan Presiden Soeharto pun disebut-sebut dalam konflik dua jenderal ini.

Kivlan disebut pernah menuding Wiranto sebagai dalangnya. Hingga pada 2019 jelang pilpres, dalam sebuah acara yang videonya beredar luas, keduanya bertemu. Wiranto kala itu langsung menanyakan kepada Kivlan terkait tudingan dalang 1998.

"Abang yang bilang dalang. Bertanggung jawab, bukan dalang. Sebagai panglima, bukan mendalangi,” ucap Kivlan dengan suara keras dalam video yang viral tersebut.

Baca Juga: Dukung Prabowo Capres di 2024, Wiranto: Saya Paham Betul Apa yang Harus Dilakukan Presiden

Namun perjalanan usia dan kepentingan tampaknya membuat perseteruan itu mereda. Ketika Prabowo diangkat sebagai Menhan di kabinet Jokowi pada 2019, Kivlan mengaku dimintai pandangannya. "Dia (Prabowo) sudah ngomong sama saya waktu di rumah sakit. Ya sudahlah kalau itu kehendaknya mari kita mulai bangun Indonesia," katanya.

Seperti banyak disebutkan para politikus, dalam politik tidak ada musuh dan kawan abadi. Yang ada hanya kepentingan yang abadi.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x