Kompas TV nasional rumah pemilu

Demokrat Tak Setuju dengan NasDem soal Anies Jangan Pilih Bakal Cawapres dari Kader Parpol

Kompas.tv - 2 Agustus 2023, 15:24 WIB
demokrat-tak-setuju-dengan-nasdem-soal-anies-jangan-pilih-bakal-cawapres-dari-kader-parpol
Foto arsip. Pertemuan Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (7/10/2022). (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani tak setuju dengan permintaan NasDem ke bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan. 

Hal ini menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali yang meminta Anies tak memilih calon pendampingnya di Pilpres 2024 karena mempertimbangkan sosok yang memiliki partai politik (parpol). 

"Jika ada yang mewacanakan untuk (bakal) cawapres nonparpol, hemat saya ini kurang pas," kata Kamhar kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).

"Jadi wacana ini bertentangan dengan fitrah parpol yang menjadi pilar demokrasi dan pemegang mandat sebagai peserta pemilu," sambungnya. 

Baca Juga: NasDem Ingatkan Anies: Jangan Pilih Bakal Cawapres Hanya karena Punya Partai

Menurut dia, parpol itu merupakan wadah bagi seseorang untuk menempuh kaderisasi dalam menduduki jabatan politik.

"Jadi wacana ini bertentangan dengan fitrah partai politik yang menjadi pilar demokrasi dan pemegang mandat sebagai peserta Pemilu," ujarnya.

Kamhar menjelaskan, kriteria bakal cawapres Anies sudah tertuang pada piagam kerja sama antara Demokrat, Nasdem, dan PKS.

"Dalam kriteria yang telah ditetapkan, tak ada sama sekali kriteria yang tak membolehkan figur berlatar belakang Parpol. Jika ada tudingan figur parpol tak akan bisa berlaku adil terhadap partai lainnya, sudah pasti keliru dan ahistoris." 

"Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) telah membuktikan selama 10 tahun menjadi Presiden dan Partai Demokrat sebagai the rulling party, bisa berlaku adil terhadap mitra koalisi. Itu antara lain menjadi fungsi manajemen atas kesepakatan yang dibangun," katanya.


Sebelumnya, Ahmad Ali mengingatkan kepada bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan agar memilih bakal cawapres bukan karena memiliki partai politik. 

Namun, sosok pendampingnya nanti harus bisa mendongkrak suara di pesta demokrasi nanti.

"Seseorang dipilih sebagai Cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya Anies bisa maju saja," kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Selasa (1/8). 

Menurut dia, untuk memilih bakal cawapres ada tiga kriteria yang harus dipertimbangkan, seperti bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Baca Juga: Begini Respons Anies Baswedan ketika Nasdem Minta Bacawapres Jangan dari Pimpinan Parpol

Artinya, sosok tersebut bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies yang tidak maksimal. 

"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi Cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," katanya.
 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x