Kompas TV nasional rumah pemilu

Demokrat Terbuka dengan Peluang Koalisi Baru, Tidak Hanya Ikut Ganjar atau Prabowo

Kompas.tv - 4 September 2023, 20:35 WIB
demokrat-terbuka-dengan-peluang-koalisi-baru-tidak-hanya-ikut-ganjar-atau-prabowo
Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron saat menyampaikan keterangan dalam program Kompas TV, Senin (4/9/2023). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron menyatakan pihaknya terbuka dengan opsi-opsi baru usai keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Namun, Herman menyebut Demokrat akan melakukan konsolidasi internal terlebih dahulu.

Demokrat rencananya akan mengadakan rapat besar antara ketua-ketua DPD pada Rabu (6/9/2023). Ia menyebut Demokrat belum menentukan akan merapat ke koalisi mana setelah batal mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

"Tentu setelah kejadian kami ditinggalkan oleh NasDem dan Anies Baswedan, kemudian kami harus menata kembali pola pikir dan ide gagasan serta aksi kita ke depan,” kata Herman dalam program Kompas Petang Kompas TV, Senin (4/9/2023).

Baca Juga: Ajak Kader Demokrat Move On, AHY: Semoga Kita Bisa Memaafkan, Walaupun Tidak Begitu Saja Melupakan

Herman menegaskan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah move on dari KPP. Ia menyebut Demokrat menginginkan koalisi yang akan dijalin kemudian, mengedepankan etika dan moral politik.

"Kalau memilih apakah kepada koalisi A atau koalisi B, tentu semuanya dipertimbangkan. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika ada opsi-opsi baru tentu ini lebih bisa menjamin terhadap kebersamaan, mengedepankan etika dan moral berpolitik, memegang teguh komitmen," ungkapnya.

Di lain sisi, Herman mengakui koalisi yang mengusung Ganjar Pranowo ataupun Prabowo Subianto dipertimbangkan jelang tenggat pendaftaran pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024.

"Sudah ada komunikasi dari sekarang baik dengan teman-teman yang ada di Pak Ganjar, yang ada di Pak Prabowo. Bahkan ada di partai-partai lain yang punya keinginan yang sama untuk membentuk poros baru," urainya.

Lebih lanjut, dia menyoroti presidential threshold (PT) 20 persen yang dinilainya terlalu tinggi. Ambang batas pencalonan presiden tersebut menurutnya menjadi biang “kegaduhan” dalam koalisi jelang pilpres.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x