Kompas TV nasional rumah pemilu

Bangun Penjajakan dengan Koalisi Baru, Demokrat Tak Lagi Paksakan AHY jadi Cawapres

Kompas.tv - 10 September 2023, 09:51 WIB
bangun-penjajakan-dengan-koalisi-baru-demokrat-tak-lagi-paksakan-ahy-jadi-cawapres
Kepala BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron saat menyampaikan keterangan dalam program Kompas TV, Senin (4/9/2023). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Demokrat bakal bertindak rasional untuk bisa bergabung dengan partai koalisi yang ada.

Termasuk tidak akan memaksakan diri mendorong Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai bakal Cawapres bagi bakal Capres yang sudah dimiliki oleh partai koalisi yang ada. 

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menjelaskan sikap rasional ini lantaran Demokrat nantinya sebagai orang baru di partai koalisi tersebut. 

Sebab sebelum Demokrat bergabung pastinya sudah ada kesepakatan atau poin kerja sama yang sudah dibuat. Hal tersebut yang perlu disikapi secara rasional agar komunikasi berjalan dengan baik.

Menurutnya secara elektabilitas AHY bisa menjadi pertimbangan sebagai kandidat Cawapres, namun saat masuk di koalisi baru tentu hal tersebut tidak perlu dipaksakan dan masing-masing partai anggota koalisi sudah melihat kemampuan dan kecakapan AHY. 

Baca Juga: Cak Imin: Saya dan Anies Berharap Demokrat dan PKS Kembali Bergabung

"Rasional ya rasional, kalau diajak jadi cawapres kami siap. Tapi kalau tidak, kami lebih rasional untuk bisa bergabung dengan koalisi. Ya mengikuti apa yang memang sudah menjadi komitmen bersama dalam koalisi tersebut," ujar Herman di Kantor DPP Partai Demokrat pada Sabtu (9/9/2023). Dikutip dari Kompas.com.

Herman menambahkan saat membagun koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), pihaknya punya daya tawar untuk mendorong AHY sebagai Cawapres Anies.

Sebab AHY merupakan kadidat terkuat yang menjadi pertimbangan tim delapan, dan Anies juga sudah menyatakan bersedia menggandeng AHY sebagai Cawapres di Pilpres 2024 mendatang. 

Namun, ketika Demokrat memilih untuk keluar dari KPP, Demokrat memilih bersikap rasional dan tidak terlalu ngotot mendorong AHY sebagai Cawapres saat masuk di koalisi baru nanti. 

"Sekarang ini masuk dalam koalisi yang (sudah) terbentuk. Oleh karenanya berpikir rasional saja. Tentu kalau ada ruang yang terbuka dan dibicarakan, apa yang secara rasional untuk itu jadi," ujar Herman.

Baca Juga: Pidato di HUT Demokrat, AHY Kembali Tegaskan Sudah Move On, Siap Menyongsong Peluang Lain

DPP Partai Demokrat telah menyatakan mundur dari Koalisi Perubahan dan Persatuan setelah Partai Nasdem dan PKB berkoalisi mendeklarasikan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. 

Selain mundur dari KPP Demokrat juga mencabut dukungan kepada bakal Capres Anies Baswedan. 

Kini pilihan Demokrat untuk bisa ikut berkontestasi di Pilpres 2024 hanya ada dua, ikut bergabung bersama PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo mendukung Ganjar Pranowo sebagia Capres 2024.

Atau bergabung lagi bersama Prabowo Subianto, seperti Pilpres 2019 lalu. Koalisi pendukung Prabowo diisi oleh Partai Gerindra, Golkar, PAN, PBB dan Partai Gelora. 


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x